REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan bahwa kedaulatan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) menjadi langkah strategis untuk melindungi keamanan nasional sejalan dengan regulasi yang berlaku.
“Kita harus memastikan bahwa AI yang kita kembangkan mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional. Sovereign AI adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa teknologi ini berfungsi dalam koridor yang sesuai dengan regulasi dan peraturan negara kita,” kata Budi di Jakarta, Rabu.
Dalam hal menyiapkan AI yang berdaulat di Indonesia, Budi mengatakan hal itu telah menjadi prioritas mengingat pada 2025 investasi dari swasta untuk AI diperkirakan menyumbang nilai cukup besar yakni 200 miliar dolar AS (sekitar Rp3.103 triliun).
Di samping itu, potensi lainnya yang membuat AI berdaulat di Indonesia menjadi penting berkaca dari prediksi investasi untuk perpaduan teknologi AI dan komputasi awan atau cloud computing yang pada 2030 bisa mencapai 397 miliar dolar AS (Rp6.161 triliun).
Budi menilai bahwa cloud computing menjadi penopang dari infrastruktur AI yang memungkinkan pengembangan dan penerapan model AI secara efisien tanpa harus membangun dan mengelola pusat data secara fisik.
Melihat hal itu, Menkominfo menyebutkan bahwa sudah tidak dapat lagi dihindari untuk menjadikan AI dan cloud computing sebagai prioritas yang perlu dikembangkan untuk meraih kedaulatan AI di Indonesia.
“Hal ini sangat penting untuk memastikan akses, pemrosesan, dan penyimpanan data dengan kecepatan tinggi dan keamanan yang memadai,” katanya.
Budi menyebutkan secara lebih spesifik, untuk pengembangan cloud computing di Indonesia ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi di antaranya tingkat penetrasi internet di beberapa wilayah, keterbatasan talenta digital cloud computing, dan isu keamanan data.
Untuk bisa menyelesaikan tantangan tersebut, dia berpendapat bahwa Indonesia harus mengadopsi strategi implementasi cloud computing yang komprehensif, mendorong pengembangan infrastruktur cloud nasional, serta memastikan privasi dan keamanan data dengan standar keamanan siber yang ketat.
Agar upaya tersebut bisa optimal, Budi ajak seluruh pemangku kepentingan di Indonesia saling berkoneksi dan menampung berbagai masukan guna pengembangan AI yang inklusif, aman, dan terpercaya sekaligus menjadikan AI berfungsi untuk manusia dan kemanusiaan.
“Kolaborasi antara sektor publik dan swasta juga sangat penting untuk mempercepat inovasi dan investasi dalam teknologi cloud. Termasuk memperkuat ekosistem teknologi digital di Indonesia dan memajukan Sovereign AI sebagai bagian dari visi besar menuju masa depan digital yang lebih baik,” demikian kata Menteri Budi.