Rabu 07 Aug 2024 16:52 WIB

Taekwondoin Putri Saudi Hajar Bintang Israel di Olimpiade Paris

Dunya Abutaleb adalah atlet perempuan Saudi pertama yang lolos kualifikasi.

Dunya Abutaleb dari Arab Saudi saat berlaga dalam pertandingan Taekwondo 49 kg putri pada Olimpiade Musim Panas 2024, di Grand Palais, Rabu, 7 Agustus 2024, di Paris, Prancis.
Foto: AP Photo/Andrew Medichini
Dunya Abutaleb dari Arab Saudi saat berlaga dalam pertandingan Taekwondo 49 kg putri pada Olimpiade Musim Panas 2024, di Grand Palais, Rabu, 7 Agustus 2024, di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Taekwondoin putri Arab Saudi Dunya Abutaleb membukukan kejutan dengan mengalahkan lawannya dari Israel Avishag Semberg 2-1pada pertandingan babak 16 besar kelas di bawah 49 kg putri di Olimpiade Paris 2024. Ini membuat Abutaleb jadi perempuan pertama Saudi yang lolos ke babak lanjut olimpiade.

Semberg adalah salah satu atlet andalan Israel untuk meraih emas pada olimpiade kali ini. Ia satu dari dua atlet peraih medali individu Olimpiade Tokyo 2020 yang dibawa Israel. Semberg meraih medali perunggu taekwondo pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu. 

Baca Juga

Semberg masih berpotensi masih berlaga di babak repechage jika Abutaleb melaju ke laga final. Sementara Abutaleb – wanita Saudi pertama yang lolos langsung ke Olimpiade – masih memiliki peluang besar untuk mencapai final.

Dilansir New Arab, Abutaleb selama bertahun-tahun dia berlatih di klub anak laki-laki karena tidak ada anak perempuan yang bisa diajak berkompetisi. Kini pemain berusia 27 tahun itu menjadi wanita Saudi pertama yang lolos ke Olimpiade dan bermimpi membawa pulang medali emas pertama kerajaan Teluk itu saat ia berkompetisi di Paris.

Meskipun wajah tersenyumnya kini muncul di poster dan baliho, yang menggarisbawahi upaya pejabat Saudi baru-baru ini untuk memperjuangkan atletik putri, warga asli Jeddah ini memiliki awal yang jauh lebih sederhana.

“Saya memulai taekwondo ketika saya berusia delapan tahun dan tidak ada dukungan seperti sekarang,” kata Abutaleb, yang juga memiliki gelar sarjana hukum, kepada AFP setelah sesi latihan baru-baru ini di kota pegunungan selatan Abha.

“Saya selalu bermain dengan anak laki-laki di pusat putra, awalnya tanpa perempuan. Saya biasa memakai penutup kepala di rambut saya agar tidak menunjukkan bahwa saya perempuan.” Menghadapi anak laki-laki, dia menambahkan, "membedakan saya dan membuat saya kuat... Saya menyukai tantangan".

photo
Abishag Semberg dari Israel bertarung dengan Dunya Ali M Abutaleb dari Arab Saudi dalam pertandingan Taekwondo 49kg putri pada Olimpiade Musim Panas 2024, di Grand Palais, Rabu, 7 Agustus 2024, di Paris, Prancis. - (AP Photo/Andrew Medichini)

Selama beberapa dekade, pembatasan Arab Saudi terhadap hak-hak perempuan meluas hingga partisipasi mereka dalam olahraga, bahkan sebagai penonton.

Meskipun perempuan Saudi yang memiliki hak istimewa dapat berkompetisi dalam tenis dan bahkan sepak bola di lingkungan privat, dukungan pemerintah terhadap perempuan dalam olahraga lain masih terbatas.

Pada Olimpiade 2012 di London, atlet judo Wojdan Shaherkani menjadi wanita Saudi pertama yang berkompetisi di Olimpiade berkat undangan khusus dari Komite Olimpiade Internasional. Debut bersejarahnya hanya berlangsung 82 detik, saat ia dikalahkan di ronde pertama.

Sarah Attar, pelari kelahiran AS, undangan lainnya, menempati posisi terakhir dalam heat 800 m di lintasan. Attar adalah satu dari empat wanita Saudi yang berkompetisi sebagai wildcard di Olimpiade 2016, dan mereka diikuti oleh dua wanita lainnya di Tokyo 2020. Abutaleb  adalah atlet perempuan Saudi pertama yang lolos melalui seleksi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement