Rabu 07 Aug 2024 06:09 WIB

Ini Sosok Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yang Disebut Tahu Pola Pikir Israel

Israel memburu Sinwar sebagai target utama untuk dibunuh.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Yahya Sinwar, Palestinian leader of Hamas in the Gaza Strip, places his hand over his heart on stage after greeting supporters at a rally of supporters days after a cease-fire was reached in an 11-day war between Gaza
Foto:

Pada 2013, Yahya Sinwar menjadi anggota Biro Politik Hamas di Jalur Gaza. Dan pada 2017 dia menjadi pemimpin perjuangan Hamas di Jalur Gaza dan menjadi otak setiap aksi-aksi bersenjata, dalam perlawanan terhadap Zionis Israel.

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) pernah menyalahkan pemerintah Zionis Israel yang menyertakan Yahya Sinwar dalam pertukaran tawanan dengan Hamas. Departemen Luar Negeri AS, melabeli Yahya Sinwar sebagai salah-satu orang paling berbahaya dalam struktur Hamas, dan memasukkan namanya dalam daftar teroris global. Pemerintahan sayap kanan di Tel Aviv, juga menebalkan nama Yahya Sinwar sebagai salah-satu tokoh Hamas yang harus segera dimatikan. 

Keputusan Presiden Donald Trumph yang memindahkan Kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerussalem-Palestina, juga sempat membuat Yahya Sinwar berang. Ketika itu dia menyerukan masyarakat Palestina menerobos paksa tembok pemisah wilayah Palestina dan Israel.

Pada 2021, BBC News pernah melaporkan, serangan militer udara Zionis Israel menggempur rumah tinggal Yahya Sinwar yang berada di Jalur Gaza. Dan masih menurut laporan tersebut, pada April 2022 Yahya Sinwar menyerukan kepada seluruh rakyat di Palestina untuk melakukan penyerangan dengan cara apapun terhadap Zionis Israel.

Serangan 7 Oktober 2023

Al-Quds News Network melaporkan, serangan fenomenal Hamas ke wilayah Zionis Israel pada 7 Oktober 2023 adalah buah pikir dari seorang Yahya Sinwar. “Yahya Sinwar adalah seorang pemikir, dan pemimpin terkemuka Hamas, dan dianggap sebagai arsitektur utama dalam operasi Badai al-Aqsha, pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan korban jiwa militer yang signifikan di Israel ,” begitu menurut laporan tersebut.

Karena itu, menurut media tersebut, serangan membabi buta militer Zionis Israel merespons keberhasilan operasi Badai al-Aqsha, menjadikan Yahya Sinwar sebagai target utama.

“Israel selalu mengumumkan bahwa mengeliminasi Yahya Sinwar adalah salah-satu tujuan dari serangan balasan yang dilakukan (Zionis Israel) di Jalur Gaza,” begitu menurut al-Quds News Network.

Namun usaha Zionis Israel menjadikan Yahya Sinwar sebagai target operasi serangan militer, hingga kini tak pernah berhasil. “Yahya Sinwar selalu dianggap sebagai pemimpin Hamas yang paling mengetahui cara-cara, dan pola berpikir rezim Zionis Israel,” begitu sambung media tersebut. Usaha untuk mengeliminasi Yahya Sinwar, pun bukan cuma dilakukan oleh Zionis Israel, tetapi juga pemerintahan dan militer AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement