Selasa 06 Aug 2024 23:50 WIB

Presiden Palestina: Pembunuhan Ismail Haniyeh untuk Perpanjang Perang di Jalur Gaza

Ismail Haniyeh terbunuh saat berada di Teheran Iran

Presiden Mahmoud Abbas menyatakan perang Israel di Jalur Gaza berdampak negatif
Foto: AP Photo/Christophe Ena
Presiden Mahmoud Abbas menyatakan perang Israel di Jalur Gaza berdampak negatif

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON— Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pembunuhan Kepala Biro Politik Kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, dimaksudkan untuk memperpanjang konflik di Jalur Gaza.

"Tidak diragukan lagi bahwa tujuan pembunuhan Haniyeh adalah untuk memperpanjang perang dan memperluas cakupannya," kata Abbas seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA, pada Selasa (6/8/2024)

Baca Juga

"Ini akan berdampak negatif pada negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengakhiri agresi dan menarik pasukan Israel dari Gaza," ujar dia, menambahkan.

Abbas juga meminta Israel untuk menghentikan tindakan agresifnya terhadap rakyat Palestina dan untuk mematuhi hukum internasional serta melaksanakan Prakarsa Perdamaian Arab, yang menawarkan Israel kesempatan untuk menormalisasi hubungan dengan tetangga-tetangganya di Timur Tengah dengan syarat pembebasan wilayah Palestina yang diduduki.

Pada hari Rabu pagi, Hamas mengumumkan pembunuhan kepala biro politik Ismail Haniyeh di kediamannya di ibukota Iran, Teheran, di mana ia sedang melakukan kunjungan untuk berpartisipasi dalam upacara pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Bazeshkian.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kepala gerakan tersebut telah menjadi martir oleh serangan Zionis yang berbahaya, dan menggambarkan pembunuhannya sebagai tindakan teroris penuh dan pelanggaran terhadap kedaulatan Iran.

Dalam rincian pembunuhan tersebut, Kantor Berita Iran melaporkan bahwa Haniyeh dibunuh sekitar pukul 2 pagi pada hari Rabu (31/7/2024), di mana ia tinggal di markas khusus Garda Revolusi Iran di utara Teheran, dan mengkonfirmasi kesyahidannya bersama salah satu pengawalnya.

Kantor Berita Fars Iran mengkonfirmasi bahwa Ismail Haniyeh, kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), dibunuh oleh sebuah rudal yang menghantam kediamannya, menghancurkan sebagian atap dan jendelanya.

Laporan tersebut menambahkan bahwa investigasi telah mengkonfirmasi bahwa Israel merencanakan dan melaksanakan pembunuhan Ismail Haniyeh.

The New York Times...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement