Senin 05 Aug 2024 00:09 WIB

Penasihat Senior IRGC: Serangan Iran ke Israel akan Mengejutkan

Skenario pembalasan atas kematian Ismail Haniyeh, menurut IRGC tidak bisa diprediksi.

Warga Iran mengikuti truk yang membawa peti mati pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat upacara pelepasan di Teheran, Iran, Kamis, 1 Agustus 2024.
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Warga Iran mengikuti truk yang membawa peti mati pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat upacara pelepasan di Teheran, Iran, Kamis, 1 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang penasihan senior Korps Garda Revolusi Islam Iran, Hossein Taeb dikutip IRNA, pada Ahad (4/8/2024), mengatakan respons negaranya atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Taheran akan baru dan mengejutkan. Sebagai reaksi atas syahidnya Haniyeh, Taeb melanjutkan, skenario pembalasan dendam tak akan bisa diprediksi.

"Situasi di rezim Zionis dalam kekacauan dan warga Israel tidak tahu bagaimana Iran akan merespons," kata Taeb.

Baca Juga

Taeb pun menyoroti friksi di politik internal di Israel yang diklaimnya, baik partai yang tengah berkuasa dan oposisi yakin masa berakhir rezim Benjamin Netanyahu sangat dekat. Taeb juga mengatakan, hegemoni Amerika Serikat (AS) akan segera berakhir. 

Koran Israel, Maariv pada Sabtu (3/8/2024) melaporkan bahwa, Israel saat ini dalam kondisi khawatir menyongsong serangan berskala besar dari Iran. Rezim zionis, seperti dilansir IRNA, memperkirakan Iran akan menargetkan serangan ke jalur-jalur listrik dan komunikasi di Israel.

Dalam laporan lain yang dimuat oleh Haaretz, sejarawan Israel, Benny Morris, mengkritik keras kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Morris mengatakan, bahwa dia tidak tahu apakah Netanyahu sebagai orang yang paling dibenci dalam sejarah rezim atau tidak, tapi tidak diragukan bahwa Netanyahu adalah pemimpin paling korup dan inkompeten dalam sejarah Israel.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement