Jumat 02 Aug 2024 16:28 WIB

Aljazair Punya Imane Khelif yang Kontroversial, Indonesia Dulu Ada Aprilia Manganang

Aprilia Manganang dinyatakan pria dan mengubah nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Petinju asal Aljazair Imane Khelif (25 tahun).
Foto: USA Today
Petinju asal Aljazair Imane Khelif (25 tahun).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan dunia. Bukan sekadar hasil pertandingan, melainkan cerita-cerita unik dan kontroversial yang mengiringinya sejak upacara pembukaan. Terkini muncul kontroversi soal petinju Aljazair Imane Khelif.

Khelif tampil di Paris pada cabang tinju wanita kelas 66 kg. Yang menjadi sorotan ternyata Khelif pernah dilarang tampil di kejuaraan dunia tinju wanita karena dianggap memiliki hormon lelaki yang lebih dominan.

Baca Juga

Petinju Italia Angelina Carini menjadi korban pertamanya di PAris. Hanya bermain selama 46 detik, Carini kemudian menyerah tak mampu melanjutkan pertandingan. Dia mengaku kesakitan yang amat sangat di bagian hidung setelah mendapat sejumlah pukulan dari Khelif.

Kiprah Khelif di dunia olahraga mengingatkan kita akan atlet voli Indonesia, Aprilia Manganang.. Ia sebelumnya bermain untuk tim voli putri Indonesia dan pernah juga menghadapi protes dari negara tetangga. Sampai akhirnya setelah pensiun, Aprilia baru didiagnosis mengidap kelainan hipospadia, salah satu kondisi interseks, di mana terjadi kesulitan dalam mengidentifikasi gendernya.

Aprilia punya kelainan pada sistem reproduksinya sejak lahir. Ada kelainan bentuk dan lobang saluran kelamin. Keluarganya dan tenaga medis yang menangani Aprilia lalu tak begitu paham dengan jenis kelainan ini. Saat itu, Aprilia pun dinyatakan sebagai perempuan lantaran alat kelamin yang dia miliki memang berbeda. Ia dibesarkan sebagai perempuan, tapi bentuk tubuhnya lebih mirip pria.

Kondisi pasti Aprilia baru diketahui setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada 3 Februari 2021. Setelah hasil rekam medis, diketahui hormon testosteron Aprilia lebih tinggi. Tak hanya itu, di dalam organ dalamnya pun tak ada organ tubuh yang mestinya dimiliki perempuan.

Setelah hasil rekam medis keluar dan dijelaskan secara rinci kepada Aprilia, ia kemudian ditawarkan menjalani operasi perbaikan (correction surgery) di RSPAD Gatot Subroto. Aprilia pun menerima hasil pemeriksaan medis itu bahkan menyetujui untuk melakukan operasi perbaikan kelamin. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi jumlah kadar hormon testoteron, urologi, bahkan MRI.

Sebetulnya kelainan pada sistem reproduksi ini cukup sering terjadi, bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki. Akhirnya Aprilia Manganang dinyatakan sebagai lelaki dan mengubah nama serta identitasnya. Prajurit TNI berpangkat sersan ini sekarang bernama Aprilio Perkasa Manganang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Lirpa (@manganang92)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement