REPUBLIKA.CO.ID, MANADO, – BPJAMSOSTEK Manado meningkatkan perlindungan jaminan sosial bagi atlet di Provinsi Sulawesi Utara. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Manado, Maulana Anshari Siregar, menekankan pentingnya jaminan sosial untuk mendukung prestasi atlet secara berkelanjutan.
Dalam mengejar prestasi, atlet menghadapi risiko cedera dan kecelakaan. Oleh karena itu, jaminan sosial ketenagakerjaan bagi atlet menjadi kebutuhan mendesak. Maulana mengimbau pemerintah daerah dan federasi olahraga untuk memastikan semua atlet, baik profesional maupun amatir, mendapatkan perlindungan ini.
Di Sulawesi Utara, sebanyak 158 atlet dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, 359 atlet dari Kota Bitung, 381 atlet dari Kabupaten Minahasa Utara, dan 257 atlet dari Kota Tomohon telah terdaftar. Selain itu, 21 atlet dari Kota Kotamobagu dan 80 atlet dari Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan juga tercatat dalam program ini.
Program jaminan sosial ketenagakerjaan, termasuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), memberikan perlindungan komprehensif. JKK menjamin biaya perawatan dan santunan kecelakaan kerja, sementara JKM memberikan santunan kematian dan beasiswa anak.
Maulana menegaskan bahwa perlindungan ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi atlet. Jaminan sosial tidak hanya memberikan keamanan finansial, tetapi juga meningkatkan fokus dan motivasi atlet dalam berlatih.
Perlindungan ini juga mengurangi beban keluarga saat risiko terjadi. Dengan jaminan sosial ketenagakerjaan, atlet memiliki jaring pengaman yang memadai, mencegah dampak ekonomi yang berat bagi keluarga.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika