Sabtu 27 Jul 2024 14:49 WIB

Pasangan Imam-Ririn Kantongi SK Dukungan dari PKS untuk Bertarung di Pilkada Depok 2024

Imam-Ririn tunggu SK dukungan dari Golkar.

Dari kiri: Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz A Rafiq, dr Ririn Farabi Arafiq, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, dan Ketua DPRD Kota Depok TM Yusufsyah Putra. Imam dan Ririn akan maju dalam Pilkada Kota Depok 2024.
Foto: Dok Antara
Dari kiri: Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz A Rafiq, dr Ririn Farabi Arafiq, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, dan Ketua DPRD Kota Depok TM Yusufsyah Putra. Imam dan Ririn akan maju dalam Pilkada Kota Depok 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat Haru Suandharu menyebutkan bahwa DPP PKS telah mengeluarkan surat keputusan dukungan bagi pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota atas nama Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq pada Pilkada Depok 2024.

"Untuk Depok sendiri sebenarnya sudah aman, pasangannya sudah ada SK dari DPP dan DPW PKS juga sudah keluar," kata Haru di Depok, Sabtu (27/7/2024).

Baca Juga

Menurut Haru, SK pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota dari DPP Partai Golkar direncanakan sudah mau keluar untuk Imam-Ririn.

"SK dari Golkar juga sudah mau keluar terakhir saya dengar. Jadi Depok ini satu kota yang enggak terlalu saya pikirkan. Satu masalah Sudah selesai. Alhamdulillah," kata Haru.

Sementara itu Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono mengaku bersyukur SK pasangan dari PKS sudah keluar. "Alhamdulillah hari ini kami pasangan Imam-Ririn SK-nya sudah keluar dua-duanya dari DPP," kata Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.

Lalu untuk SK pasangan dari Partai Golkar direncanakan pada Senin 29 Juli 2024.

"Nanti Senin, Insya Allah saya ke DPP Golkar untuk ambil SK pasangan Imam-Ririn," kata Imam.

Terkait deklarasi, Imam merencanakan pada Sabtu 10 Agustus dengan alasan mudah memobilisasi massa sebelum tanggal 17 Agustus.

"Insya Allah kami menargetkan tanggal 10 Agustus, hari Sabtu. Sebelum 17-an dan sebelum pendaftaran. Jadi kalau 17 itu sudah mulai ramai, nggak mungkin orang kumpul-kumpul," katanya.

"Kalau sebelumnya, kami lebih mudah memobilisasi massa untuk deklarasi Imam-Ririn," kata Imam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement