Kamis 28 Nov 2024 13:40 WIB

Tiga Faktor Penyebab PKS Kalah di Pilkada Depok, Pengamat: Ada Kaitannya dengan Anies

PKS mengalami kekalahan di Pilkada Depok versi hitung cepat Voxpol Center.

Pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq menggelar soft launching deklarasi di Situ Rawa Kalong, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).
Foto: Antara/Feru Lantara
Pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq menggelar soft launching deklarasi di Situ Rawa Kalong, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil hitung cepat VoxPol Center, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung PKS di Pilkada Depok yakni Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq mengalami kekalahan. Berdasarkan hitung cepat Voxpol, Imam-Ririn meraih 46,81 persen sementara rivalnya Supian-Chandra 53,19 persen.

DPD PKS telah membantahnya dan mengeluarkan hasil hitung sendiri yang memenangkan pasangan yang diusungnya. Tetapi, meskipun hitungan versi DPD PKS mengunggulkan pasangan yang diusungnya, angkanya tidak terlalu telak. Imam-Ririn mendapat 51,5 persen sementara rivalnya yakni Supian Suri-Chandra Rahmansyah 48,5 persen.

Baca Juga

Terlepas dari hasil sementara itu, Pilkada 2024 ini seolah menunjukkan berakhirnya dominasi PKS di Kota Depok. Sejak Pilkada pertama kali digelar pada 2005, PKS telah empat kali memenangkannya.

Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menyebut ada tiga faktor penyebab kekalahan PKS di Pilkada Depok. Pertama, ada efek ekor jas dari Pilgub DKI Jakarta, di mana PKS yang awalnya mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, ternyata malah mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

"Depok ini kan dekat sekali dengan Jakarta. Pemilih PKS ini banyak memilih Anies. Saat Pilpres dan berharap saat Pilgub DKI, sampai ada istilah anak abah. Ternyata, PKS tak mengusung Anies," ujar Iwan saat dihubungi Republika, Kamis (28/11/2024).

"Di Jakarta sendiri banyak pemilih PKS yang kecewa, bahkan menurut saya kekalahan Ridwan Kamil yang diusung PKS salah satunya akibat pemilih PKS lari," tambah Iwan.

Hal ini justru berkebalikan saat Pemilu Legislatif Februari 2024 lalu. Di mana, justru PKS mendapatkan suara tertinggi di Kota Depok. Karena, pada saat itu justru PKS yang mendapatkan efek ekor jas karena mendukung Anies sebagai capres.

Faktor kedua, lanjut Iwan, karena masyarakat sudah jenuh dengan kondisi Depok yang begitu-begitu saja saat didominasi oleh PKS. Jenuh dengan gaya kepemimpinannya, kebijakannya.

"Yang menurut masyarakat ya Depok begitu-begitu saja, selama dipegang PKS tidak ada dobrakan, terobosan," ujar Iwan. Karena itu, masyarakat menginginkan sesuatu yang baru di Kota Depok.

Faktor ketiga adalah karena kinerja lawan yang juga kuat. Apalagi, Supian Suri-Chandra Rahmansyah didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Ya saya akui mesin politik PKS kuat juga di Depok. Tapi KIM Plus yang mendukung rivalnya juga kuat," kata Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement