Jumat 28 Jun 2024 07:02 WIB

Pasangan Anies-Iman Bisa Bubar Lewat Lobi Liar, Ini Analisis Rektor Paramadina Prof Didik

Prof Didik mengakui Pilkada Jakarta 2024 punya citra hampir setara Pilpres

Rektor Universitas Paramadina periode 2021-2025, Prof Didik J Rachbini.
Foto:

"Memang begitulah politik, sebelum penetapan resmi KPUD, siapa pun bakal calon di pilkada ini masih bisa berubah total terbalik dari rencana semula," ujarnya.

"Ini ciri politik Indonesia yang sama sekali tidak memiliki ideologi apa pun, kecuali transaksional belaka."

Bagi Anies sendiri, kata Didik, pilkada ini turun pangkat, tetapi penting untuk persiapan pilpres 2029. Jika mundur dari politik sudah pasti namanya lenyap dari peredaran, seperi Wiranto, Agum Gumelar, Hatta Rajasa, dan lain-lain.

Adapun soal PKS, Didik mengakui partai ini paling sukses dan tertinggi perolehan suaranya di Jakarta. Tetapi untuk urusan pencalonan gubernur tidak bisa sendiri sehingga memerlukan kawan partai lain.

"Posisi merebut lebih berhasil juga merebut perhatian publik," ujarnya.

Tetapi, Didik berpendapat, bukan tidak mungkin ini menjadi bumerang bagi pasangan ini bubar ketika lobi-lobi lanjutan terjadi. Nasdem dan PKB tentu tidak bisa menelan begitu saja semacam “corporate action” ini. Lobi akan terus berlangsung dengan interest yang pasti kuat dari partai-partai lainnya.

Pasangan Aman bisa bubar karena proses lobi yang intensif, atraktif bahkan liar. Tetapi Anies akan menjadi rebutan sehingga menjadi calon paling potensial jadi. "Kecuali ada konspirasi kekuatan jahil untuk meruntuhkannya."

Sementara itu Ridwan Kamil akan mengambil peluang ini dan keberuntungan untuk tahun 2029. Jadi Pilkada DKJ ini sangat jelas berhubungan langsung dengan politik 2029, khususnya Pilpres.

"Bagaimana jika Ahok masuk gelanggang dan diusung kembali oleh partai seperti PDIP? Action seperti ini perkara baru, yang bisa membangunkan lagi radikalisme tertentu dan akan menular lebih luas. masuk akan kembali mengulangi 2017."

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement