Senin 17 Jun 2024 04:30 WIB

Kronologi Eky dari Majalengka, Ngopi Pukul 17.00, Jemput Vina, Hingga Kabar Meninggalnya

Eky rencananya akan mengikuti rapat kelompok bermotor XTC yang diikutinya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Liga Akbar (tengah) saksi kasus Vina Cirebon, yang mencabut BAP yang ditandatanganinya pada 2016. Liga Akbar didampingi kuasa hukumnya saat ditemui di Cirebon, Jumat (14/6/2024) malam.
Foto:

Dugaan rekayasa BAP maupun dugaan salah tangkap pun menguat. Liga menyatakan, keterangan dalam BAP-nya pada 2016 itu berbeda dengan fakta yang dialaminya. Liga pun mencabut BAP itu pada 4 Juni 2024, di Polda Jabar.

Dia mengakui baru mencabut BAP sekarang karena tidak memahami persoalan hukum. Apalagi, saat dulu menjalani pemeriksaan dan diminta menandatangani BAP, dirinya tidak didampingi oleh penasihat hukum.

‘’Awalnya saya gak ngerti kalau BAP bisa dicabut. Kalau saya ngerti dari dulu, dan ada pendampingan kuasa hukum, sebenarnya saya mau cabut dari dulu. Memang saya gak ngerti hukum awalnya,’’ ujar Liga, didampingi kuasa hukumnya, Yudia Alamsyach, kepada wartawan di Cirebon.

Liga pun mengaku pencabutan BAP 2016 merupakan inisiatifnya sendiri. Dia menyatakan, tidak mendapat tekanan atau teror dari siapapun. ‘’Inisiatif sendiri. Ingin kebenaran saja,’’ ucapnya.

Liga mengungkapkan, keinginannya untuk mencabut BAP karena ingin membuka kasus itu yang sebenarnya. Dia menyatakan, tidak berada di lokasi kejadian dan tidak menyebutkan adanya pelemparan batu dan pengejaran terhadap korban.

Meski Liga sempat bersama-sama dengan Eky dan Vina di warung depan SMAN 4 Kota Cirebon, namun hal itu hanya sampai selepas Magrib. Setelah itu, Eky dan Vina pamit karena ingin mengikuti rapat kelompok motor XTC yang diikuti oleh Eky.

Sedangkan Liga, tetap nongkrong di warung depan SMAN 4 bersama tiga orang temannya. Mereka berada di situ sampai pukul 12 malam hingga akhirnya dirinya mendapat kabar bahwa Eky meninggal dunia.

Di hadapan penyidik yang memeriksanya pascakejadian itu, Liga pun sudah menyampaikan tidak mengetahui peristiwa itu karena tidak berada di lokasi kejadian. Karenanya, dia mengaku kaget saat membaca BAP, yang ternyata berbeda dengan keterangan yang disampaikannya.

‘’Saya sempat baca BAP. Ya seperti itu, dikatakan ada pelemparan batu, pengejaran. Terus (penyidik tanya) siapa yang saya lihat? Saya bilang gak tahu. Saya ngotot bilang gak tahu,’’ ucap Liga.

Kini, Liga sudah resmi mencabut BAP yang ditandatanganinya dengan terpaksa dan penuh tekanan pada 2016. Selain ingin menyampaikan kebenaran, dia juga merasa bersalah karena menandatangani BAP yang tidak sesuai fakta. ‘’Pastinya, merasa bersalah,’’ ucap Liga. Dia pun merasa kasihan dengan almarhum Eky dan almarhumah Vina. Begitu juga pada keluarga mereka.

Saat ditanyakan mengenai para terpidana yang telah dijatuhi hukuman dalam kasus pembunuhan Vina-Eky, Liga mengaku tidak mengenalnya. Begitu pula dengan Pegi Setiawan, yang belum lama ini ditetapkan sebagai tersangka, dia juga mengaku tidak kenal. ‘’Sama sekali gak kenal,’’ tegas Liga.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement