Kamis 13 Jun 2024 07:35 WIB

Empat Kapal Perang Rusia di Gerbang AS, Kenangan Perang Nuklir Membayangi?

Salah satu yang merapat adalah kapal selam bertenaga nuklir.

Kapal perang Rusia Laksamana Ghorskov bertolak menuju Kuba.
Foto: Kemenhan Rusia
Kapal perang Rusia Laksamana Ghorskov bertolak menuju Kuba.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Armada kapal perang Rusia tiba di teluk Havana, hanya berjarak 160 kilometer dari wilayah Amerika Serikat. Kunjungan itu dipandang sebagai unjuk kekuatan di tengah ketegangan dengan negara barat mengenai dukungan terhadap Ukraina.

Empat kapal, termasuk kapal selam bertenaga nuklir Kazan dan fregat Laksamana Gorshkov, memasuki Teluk Havana pada Rabu pagi. Mereka memberikan penghormatan dengan 21 tembakan sebagai simbol dari pertempuran di La Cabaña, benteng tempat Che Guevara pernah berkantor.

Baca Juga

Dalam perjalanan ke Kuba pekan ini, Gorshkov dan Kazan telah melakukan latihan rudal di Atlantik, menguji rudal presisi pada sasaran pada jarak lebih dari 600 km, menurut kementerian pertahanan Rusia. Jarak itu sangat mampu menjangkau wilayah AS dari Kuba.

Kapal-kapal tersebut dihadang oleh disambut kecil warga Kuba di corniche Havana yang terkenal, Malecón, namun terdapat dukungan yang kuat dari diplomat Rusia dan keluarga mereka yang mengibarkan bendera Rusia dan berteriak: “Rusia! Rusia!"

Kunjungan tersebut diumumkan pekan lalu oleh para pejabat Kuba yang mengatakan bahwa kunjungan dari negara-negara sahabat adalah praktik standar, bahwa Kazan tidak membawa senjata nuklir dan tidak ada ancaman terhadap wilayah tersebut. Havana hanya berjarak 160 km dari Key West, Florida.

kata William Leogrande, seorang profesor di American University, menegaskan bahwa ini bukan kunjungan biasa. “Kunjungan kapal perang Rusia adalah cara Putin mengingatkan Biden bahwa Moskow dapat menantang Washington dalam lingkup pengaruhnya sendiri,” kata Leogrande kepada AP.

Gustavo Rivero González datang untuk menyaksikan kedatangan tersebut. “Ini adalah situasi sekali seumur hidup,” katanya. “Saya tidak mengalami krisis [misil Kuba] tahun 1962. Kita hidup di saat kekuatan saling mendorong satu sama lain.”

Pada 1962, AS dan Uni Soviet diambang perang nuklir terbuka. Kala itu, Soviet menempatkan misil nuklir di Kuba sebagai balasan atas tindakan AS menempatkan senjata serupa di Italia dan Turki. Ketegangan kala itu disebut saat paling dekat dunia dihancurkan perang nuklir.

Kazan dan Gorshkov adalah salah satu kapal perang paling modern Rusia, masing-masing dibangun pada tahun 2017 dan 2018. Kapal selam ini diyakini sebagai yang paling tenang di angkatan laut Rusia, dan angkatan laut Rusia mengatakan fregat tersebut mampu membawa rudal hipersonik Zirkon terbaru mereka.

Kapal-kapal tersebut, termasuk kapal tanker Pashin dan kapal tunda penyelamat Nikolai Chiker meninggalkan pelabuhan asal mereka di semenanjung Kola Rusia pada pertengahan Mei. Orang-orang Rusia yang menonton kurang tertarik untuk berkomentar, mengarahkan seorang jurnalis untuk “berbicara dengan duta besar”. Sementara seorang pria Kuba yang mengenakan topi baseball yang menggambarkan kapal perang Venezuela mengatakan bahwa dia tidak dapat berbicara karena dia adalah seorang pejabat keamanan. Antonio Martínez, yang mencoba menjual uang kertas tiga peso bergambar wajah Guevara, lebih vokal. “Ini konyol,” katanya. “Ada lima juta warga Kuba di Miami. Kami lebih dekat dengan Amerika Serikat. Dan saat ini kami kelaparan.”

Amerika awasi ketat... baca halaman selanjutnya

sumber : Associated Press
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement