Jumat 07 Jun 2024 19:15 WIB

LPPM UMJ Berkolaborasi dengan LRI UMY, Melangkah Menuju Internasionalisasi Penelitian

PTMA unggul didorong untuk masuk ke World University Ranking serta Kolaborasi Riset.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendapatkan kesempatan untuk melakukan benchmarking Internasionalisasi Bidang Riset, PkM dan Publikasi Unggulan PTMA ke Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY).
Foto: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendapatkan kesempatan untuk melakukan benchmarking Internasionalisasi Bidang Riset, PkM dan Publikasi Unggulan PTMA ke Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendapatkan kesempatan untuk melakukan benchmarking Internasionalisasi Bidang Riset, PkM dan Publikasi Unggulan PTMA ke Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY). 

Tim LPPM UMJ yang diwakilkan oleh Ketua LPPM UMJ Prof Tri Yuni Hendrawati, MSi beserta Sekretaris LPPM UMJ Darto, SE, MM berkunjung ke Gedung Dasron Hamid Research and Innovation (RIC) UMY, pada Jumat (7/6/2024), dalam rangka mendapatkan tips pengelolaan lembaga terkait skema beserta pendanaan baik penelitian maupun PkM. Disamping itu dalam kesempatan yang sama dilakukan diskusi Pemetaan Riset Unggulan Universitas dan Pengelolaan Jurnal.

Baca Juga

Kepala LRI UMY Prof Dr Dyah Mutiarin beserta dan jajaran staf memaparkan materi tentang Arah Pengembangan Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Jakarta dan melakukan diskusi dengan segenap tim LPPM UMJ yang hadir. Prof Tri Yuni Hendrawati berucap Syukur. "Alhamdulillah, merupakan kesempatan yang baik dari kami untuk bisa belajar lebih banyak lagi tentang Tata Kelola, pengembangan dan keluaran bidang Riset, PkM, dan Publikasi," ujarnya dalam siaran pers.

Di kesempatan yang lain, Tim LPPM UMJ menghadiri undangan Workshop Ta’awun Akademik Bidang Riset, PkM, Publikasi Unggulan PTMA Berorientasi Produk Komersial dalam rangka peningkatan tata Kelola, pengembangan dan keluaran bidang Riset, PkM, Publikasi dan HKI yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama AR. Fachruddin A (Lantai 5). Dalam forum diskusi 12 PTMA masing-masing memaparkan Best Practice Pengelolaan dan Keunggulan Riset, PkM, Publikasi dan Inovasi.

 

Prof Dr Achmad Nurmandi, MSc, perwakilan Diktilitbang PP Muhammadiyah yang menangani Kerja sama, Manajemen Kampus, Penguatan SDM, dan Akreditasi Prodi ataupun Istitusi menyampaikan pokok pembahasan taawun akademik adalah bagaimana PTMA bisa menghasilkan luaran penelitian dengan jumlah sitasi yang tinggi dan produk inovasi yang berdampak di masyarakat. Selain itu PTMA unggul didorong untuk masuk ke World University Ranking (WUR) serta Kolaborasi Riset diperlukan di lingkup dalam Negeri dan Luar Negeri.

photo
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendapatkan kesempatan untuk melakukan benchmarking Internasionalisasi Bidang Riset, PkM dan Publikasi Unggulan PTMA ke Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY). - (Universitas Muhammadiyah Jakarta)

Disamping itu pula disampaikan data Top Ten Source 12 PTMA Unggul Dimana UMJ berada pada peringkat enam dari 12 PTMA Unggul lainnya dengan Jumlah Artikel Scopus sebanyak 521 Dokumen.

Dengan peringkat 1 hingga 12 PTMA, diantaranya: 

1. UM Yogyakarta (3.027 dokumen scopus)

2. UM Surakarta (2.298 dokumen scopus)

3. UAD (2.581 dokumen scopus)

4. UM Malang (1.658 dokumen scopus)

5. UM Purwokerto (551 dokumen scopus)

6. UM Jakarta (521 dokumen scopus)

7. UM Sumatera Utara (492 dokumen scopus)

8. UHAMKA (403 dokumen scopus)

9. UM Makasar (365 dokumen scopus)

10. UM Sidoarjo (364 dokumen scopus)

11. UM Magelang (331 dokumen scopus), dan

12. UNISA (157 dokumen scopus).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement