Rabu 29 May 2024 23:08 WIB

Polandia Setuju Senjatanya Dipakai Ukraina untuk Serang Rusia

Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina.

Seorang wanita mengibarkan bendera Ukraina saat dia menghadiri protes menentang perang di Ukraina di depan kanselir di Berlin, Jerman, Selasa, 11 Oktober 2022. Kanselir Jerman Olaf Scholz menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin G7 dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang situasi di Ukraina.
Foto: AP/Markus Schreiber
Seorang wanita mengibarkan bendera Ukraina saat dia menghadiri protes menentang perang di Ukraina di depan kanselir di Berlin, Jerman, Selasa, 11 Oktober 2022. Kanselir Jerman Olaf Scholz menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin G7 dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang situasi di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Polandia telah memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan senjata yang mereka pasok untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.

“Tidak ada pembatasan terhadap senjata Polandia yang kami kirimkan ke Ukraina,” kata Wakil Menteri Pertahanan Polandia Cezary Tomczyk kepada Radio Zet pada Rabu (29/5/2024).

Baca Juga

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa beberapa negara NATO, terutama negara-negara kecil, harus tahu bahaya yang mengancam mereka jika mengizinkan Ukraina menyerang Rusia.

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal sebelumnya mengatakan bahwa Polandia memberi Ukraina senjata dan peralatan senilai hampir 3,5 miliar dolar AS (Rp 56,7 triliun) sejak Februari 2022.

 

Menurut dia, Polandia mengirim ratusan tank, pesawat terbang, helikopter, sistem pertahanan udara, sistem rudal anti-pesawat, kendaraan tempur infanteri dan pengangkut personel lapis baja, serta senjata dan amunisi anti-tank ke Ukraina.

Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina sejak Rusia melancarkan operasi militer ke negara tetangganya itu. Rusia secara konsisten memperingatkan Barat untuk tidak melanjutkan pengiriman senjata karena hal itu akan memperparah konflik.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement