Rabu 02 Jul 2025 11:20 WIB

AS Hentikan Pengiriman Rudal dan Amunisi Senjata Canggih ke Ukraina, Ini Penyebabnya

Ukraina dipastikan tidak mendapat ribuan amunisi Howitzer 155 mm berdaya ledak tinggi

Tentara Ukraina menembakkan howitzer 152mm ke arah posisi Rusia di dekat Chasiv Yar, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 18 November 2024.
Foto: Oleg Petrasiuk/Brigade Mekanik ke-24 Ukraina
Tentara Ukraina menembakkan howitzer 152mm ke arah posisi Rusia di dekat Chasiv Yar, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 18 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, telah memerintahkan penangguhan beberapa pengiriman rudal dan amunisi ke Ukraina. Pasokan puluhan rudal pencegat Patriot, lebih dari 100 rudal Hellfire, dan puluhan rudal Stinger ditangguhkan karena stok amunisi yang menyusut.

Perintah penangguhan tersebut diberitakan oleh NBC News yang mengutip sumber-sumbernya, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Rusia RIA Novosti, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga

Ukraina juga dipastikan tidak akan mendapatkan ribuan amunisi Howitzer 155 mm berdaya ledak tinggi dan lebih dari 250 rudal presisi berpemandu Guided Multiple Launch Rocket System (GMLRS).

Perintah untuk menangguhkan pengiriman tersebut dikeluarkan beberapa pekan setelah Hegseth memulai peninjauan ulang terhadap stok amunisi AS. Stok telah menyusut selama beberapa tahun terakhir karena pengiriman besar-besaran ke Ukraina dan Timur Tengah.

“Keputusan ini dibuat untuk mengutamakan kepentingan Amerika Serikat setelah tinjauan oleh DOD (Departemen Pertahanan) terhadap dukungan dan bantuan militer negara kita kepada negara-negara lain di seluruh dunia,” ujar juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, kepada NBC News.

“Kekuatan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tetap tak terbantahkan — tanyakan saja pada Iran,” ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement