Ahad 26 May 2024 05:06 WIB

Eks Kepala BAIS: Usut Siapa Pemberi Perintah Penguntitan Jampidsus Diduga oleh Densus 88

Satu anggota Densus 88 dikabarkan ditangkap seusai menguntiti Jampidsus Kejagung.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung), Febrie Adriansyah.
Foto:

Sejak Selasa (21/5/2024), TNI dari berbagai satuan, dari POM TNI, AL, AU, dan juga AD melakukan pengamanan maksimal di kompleks Kejakgung. Sampai dengan Jumat (24/5/2024) malam, aktivitas di dalam, maupun di luar kompleks Kejakgung dalam pengamanan prajurit berseragam militer bersenjata. Dari informasi yang diterima, satuan pengamanan militer itu melakukan patroli berkeliling setiap satu jam sekali untuk memastikan wilayah Kejagung steril dari aksi-aksi sepihak aparat penegak hukum lainnya.

Namun begitu, sampai Sabtu (25/5/2024) belum ada pernyataan, maupun penjelasan resmi dari Kejakgung perihal rentetan peristiwa tersebut. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana yang saat ini merangkap jabatan sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali mengaku tak tahu dengan pembuntutan Densus 88 terhadap Jampidsus Febria Adriansyah.

“Saya tidak mengetahui informasi tersebut,” kata dia.

Perihal adanya aksi-aksi provokasi, maupun intimidasi pengerahan personel kepolisian bersenjata di kawasan Kejagung, pun Ketut mengaku tak mengetahui. Akan tetapi Ketut menerangkan, peningkatan keamanan dari satuan militer di Gedung Kartika di seluruh areal Kejakgung, sebetulnya situasi yang wajar. Karena dikatakan dia, penyidik Jampidsus-Kejagung saat ini sedang menangani perkara-perkara korupsi dengan nilai kerugian negara yang terbilang besar.

“Pengamanan oleh TNI itu kan sudah dari dulu sejak dari Gedung Bundar. Dan sekarang pengamanan oleh TNI itu ditambah karena banyaknya kasus-kasus korupsi besar yang sedang ditangani oleh penyidikan di Jampidsus,” ujar Ketut.

Pun dikatakan dia, pengamanan oleh militer tersebut, mengingat adanya posisi Jampidmil di Kejagung. “Memang kan di Kejasaan Agung itu, ada pengamanan organiknya dari TNI,” ujar dia.

Sementara dari Mabes Polri, sampai dengan hari ini, juga tak memberikan respons apa pun perihal para personelnya yang melakukan aksi-aksi provokasi, dan intimidasi di Kejagung. Dari Densus 88, juga tak memberikan komentar apapun perihal adanya operasi pembuntutan terhadap Jampidsus tersebut. Juru Bicara Densus 88 Komisaris Besar (Kombes) Aswin Siregar juga tak membalas pertanyaan Republika perihal adanya satu anggota Densus 88 yang ditangkap oleh militer pengawal Jampidsus tersebut.

 

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement