Kamis 23 May 2024 16:09 WIB

Disdik DKI Minta Sekolah Perketat Keamanan Sarana dan Prasarana

Siswa kelas VII SMPN 73 Jakarta di Tebet terjatuh dari lantai tiga gedung sekolah.

Rep: Bayu Adji Prihanmmanda/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana SMPN 73 di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2024).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana SMPN 73 di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mendorong seluruh sekolah untuk meningkatkan keamanan sarana dan prasarana. Hal itu guna mengantisipasi kejadian tak diinginkan, seperti anak terjatuh dari lantai atas sekolah.

Wakil Kepala Disdik DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan, pihaknya sudah mendorong setiap sekolah untuk meningkatkan keamanan sarana dan prasarana untuk keselamatan anak. Menurut dia, hal itu telah disampaikan kepada setiap sekolah sebelum kejadian anak terjatuh dari lantai tiga SMPN 73 Jakarta. 

"Sebetulnya sudah kita dorong dari kejadian yang dulu," kata Purwosusilo saat dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (23/5/2024).

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa kelas VII SMPN 73 Jakarta di Kecamatan Tebet terjatuh dari lantai tiga gedung sekolahnya, pada Senin (21/5/2024). Berdasarkan keterangan Disdik DKI Jakarta, siswa itu terpeleset dari jendela ruang kelasnya di lantai tiga.

Kasus itu menyita perhatian sejumlah pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Komisioner KPAI Aris Adi Leksono mengatakan, kejadian serupa di Jakarta bukan merupakan yang kali pertama. Sebelumnya, aksi serupa juga pernah terjadi di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang berujung korban meninggal dunia.

"Saya datang ke sini untuk memastikan lingkungan ini aman untuk anak," kata Aris di SMPN 73 Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Menurut dia, sarana dan prasarana di SMPN 73 Jakarta masih belum terlalu lengkap. Karena itu, KPAI meminta Disdik DKI Jakarta untuk melengkapi sarana dan prasarana yang menjamin keselamatan anak. "Misalnya, jendela harus dipasang tralis. Agar tidak membuka peluang anak melakukan hal yang membahayakan dirinya," ujar Aris. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement