Rabu 22 May 2024 18:57 WIB

Separatis Papua Serang Pedagang, Bakar Kios dan Sekolah-sekolah di Paniai

Satu anggota kelompok separatis tewas dalam kontak tembak.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Kelompok separatis di Papua membakar kios-kios pedagang di Distrik Paniai, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (21/5/2024) malam.
Foto: dok satgas damai cartenz
Kelompok separatis di Papua membakar kios-kios pedagang di Distrik Paniai, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (21/5/2024) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PANIAI — Kelompok separatis bersenjata di Papua kembali berulah. Satgas Damai Cartenz melaporkan, kelompok tersebut melakukan upaya pembunuhan terhadap warga sipil di Distrik Paniai, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Selain melakukan penyerangan terhadap warga sipil, kelompok bersenjata itu juga melakukan aksi pembakaran kios-kios pedagang dan sekolah-sekolah. Sebanyak 23 orang mengungsi atas insiden tersebut. Satu anggota kelompok separatis tewas dalam kontak tembak.

Baca Juga

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadhani menyampaikan, kejadian penembakan terhadap warga pendatang oleh kelompok separatis terjadi pada Selasa (21/5/2024) malam waktu setempat.

Ia mengatakan, semula ada dua orang asli Papua (OAP) yang semula mendatangi kios milik pendatang atas nama Arwin. “Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mendatangi salah-satu kios milik saudara Arwin dengan modus berpura-pura membeli rokok,” kata Kombes Faizal dalam siaran pers, Rabu (22/5/2024).

Arwin, si penjual rokok, kata Kombes Faizal melayani dua pembeli tersebut dengan mengambil barang yang diinginkan. Namun tiba-tiba, kata Kombes Faizal, dua pembeli itu mengeluarkan senjata api dan senjata tajam.

Merasa terancam, kata Kombes Faizal, Arwin berusaha untuk lari. Akan tetapi, salah-satu dari dua pembeli rokok itu melepaskan tembakan ke arah Arwin. “Pemilik kios langsung melarikan diri. Dan berusaha menghindar dari tembakan,” kata Kombes Faizal.

Arwin selamat dari penembakan, karena peluru dari senjata api separatis itu mengenai tembok. Gagal menembak warga sipil, kata Kombes Faizal dua separatis yang sama melanjutkan aksinya dengan melakukan pembakaran.

“Ada sejumlah bangunan kios yang dibakar oleh KKB,” ujar Kombes Faizal. Aksi pembakaran tersebut tak dapat diantisipasi oleh warga yang berdagang di lokasi kejadian.

Aksi kelompok bersenjata itu, pun berlanjut dengan turut melakukan pembakaran bangunan-bangunan sekolah yang berada tak jauh dari lokasi kejadian pertama, dan kedua. “Dapat kami sampaikan jumlah bangunan kios yang dibakar oleh KKB masih dalam pendataan. Tetapi untuk bangunan sekolah, yang sudah teridentifikasi dibakar adalah bangunan Sekolah PAUD, SD, dan SMP YPPGI Kepas Kopo,” kata Kombes Faizal.

Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menambahkan, kejadian penembakan pedagang, dan pembakaran kios-kios serta bangunan-bangunan sekolah tak ada catatan korban jiwa. Akan tetapi personil kepolisian dan militer yang mengetahui peristiwa tersebut melakukan evakuasi terhadap 23 orang yang berada di dekat lokasi kejadian.

“Aparat gabungan TNI-Polri mengamankan guru-guru yang tinggal di dekat sekolah. Terdata 23 orang yang diamankan ke Mako Polres Paniai,” kata AKBP Bayu. Mereka yang dievakuasi terdiri dari sembilan laki-laki, 10 perempuan, dan empat anak balita.

Setelah rentetan kejadian tersebut, Satgas Damai Cartenz bersama-sama personil gabungan lain dari TNI-Polri melakukan penyisiran ke sejumlah lokasi di Distrik Paniai. Dan dari penyisiran tersebut terjadi kontak tembak di lokasi dekat bangunan-bangunan sekolah yang dibakar. Kombes Faizal melanjutkan, dari kontak tembak tersebut, pun terjadi pengejaran terhadap para separatis.

“Dan dalam pengejaran, aparat gabungan berhasil menembak mati satu anggota KKB,” kata Kombes Faizal. Setelah dilakukan penyisiran lanjutan, teridentifikasi satu separatis yang tewas atas nama Basoka Lawiya alias Masyarakat Kogoya.

Kombes Faizal mengatakan, penelusuran lanjutan terhadap Basoka Lawiya adalah anggota separatis yang tergabung dalam kelompok bersenjata Papua Merdeka Undius Kogoya. Kelompok tersebut dikatakan Kombes Faizal kerap melakukan aksi-aksi penyerangan terhadap warga sipil pendatang, dan anggota aparat keamanan di Distrik Paniai Timur.

Dan diketahui, kata Kombes Faizal, Basoko Lawiya adalah salah-satu orang kepercayaan Undius Kogoya yang merupakan pentolan separatis di Intan Jaya. “Basoka Lawiya alias Masyarakat Kogoya merupakan ajudan dari pimpinan KKB Undius Kogoya,” ujar Kombes Faizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement