Jumat 17 May 2024 13:53 WIB

Hasil Penelusuran Pelaku Pembunuhan Vina Lewat Pengecekan KTP di Kecamatan Menurut Kades

Polisi sebelumnya telah menyebar identitas tiga pelaku pembunuhan Vina yang buron.

Kasus pemerkosaan disertai pembunuhan. (ilustrasi)
Foto: wonderslist.com
Kasus pemerkosaan disertai pembunuhan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  oleh Lilis Sri Handayani, M Fauzi Ridwan, Ali Mansur, Antara

Tiga terduga pelaku kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Vina dan temannya, Muhammad Rizky alias Eky, di Cirebon pada 2016 silam, hingga kini masih buron. Upaya pencarian terhadap keberadaan ketiganya pun terus dilakukan.

Baca Juga

Berdasarkan rilis yang disampaikan Polda Jabar pada Selasa (14/5/2024), ketiga buron itu adalah Dani, Pegi alias Perong dan Andi. Ketiga pelaku disebut terakhir tinggal di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Kepala Desa (Kades) Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Sulaeman, mengaku tidak mengenal ketiga orang tersebut. Dia pun sudah menyebarkan informasi tersebut ke para pengurus RT dan RW mengenai nama dan ciri-ciri ketiga pelaku.

"Saya minta agar jika menemukan ada warga dengan nama dan diri-ciri seperti itu, segera melapor ke desa. Tapi sampai sekarang belum ada yang lapor," ujar Sulaeman kepada Republika, Jumat (17/5/2024).

Sulaeman mengatakan, warganya pun sejauh ini tidak ada yang mengenal ketiga pelaku. Apalagi, alamat pelaku yang dirilis Polda Jabar hanya menyebutkan Desa Banjarwangunan, tanpa menyebutkan nama RT dan RW-nya.

Di Desa Banjarwangunan terdapat 46 RT dan sembilan RW. Selain itu, terdapat pula sejumlah perumahan. Sulaeman mengatakan, petugas kepolisian dari Polres Cirebon Kota maupun Polsek setempat telah mendatanginya untuk menelusuri keberadaan ketiga pelaku. Selain di tingkat desa, polisi juga menelusuri hingga ke tingkat kecamatan.

"Polisi sudah ke desa untuk ngecek, tapi tidak ada. Akhirnya ke kecamatan karena warga kalau bikin KTP kan ke kantor kecamatan. Di sana kan ada identitas dan foto warga," terang Sulaeman.

Sulaeman mengakui, dari hasil penelusuran, ada salah seorang warganya yang diketahui memiliki nama yang sama dengan salah satu pelaku. Namun saat didatangi secara langsung, ternyata warga tersebut bukan pelaku.

"Ada yang namanya sama, tapi setelah didatangi, ternyata bukan," kata Sulaeman.

Sulaeman mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus berusaha membantu pihak kepolisian menelusuri keberadaan ketiga pelaku, yang disebutkan tempat tinggal terakhirnya di Desa Banjarwangunan.

photo
Perempuan rentan jadi korban kekerasan - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement