Rabu 08 May 2024 22:05 WIB

Kalah Saing dengan Pedagang Kaki Lima, Pedagang Lokbin Pasar Minggu akan Ditata

Lokbin Pasar Minggu dinilai kurang strategis sehingga sepi pembeli.

Lokbin Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan selalu sepi.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Lokbin Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan selalu sepi.

REPUBLIKA.CO.ID, Kurangi Persaingan, Pedagang Kaki Lima di Sekitar Lokbin Pasar Minggu akan Ditata

JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan berupaya kembali menata pedagang kaki lima di sekitar Lokasi Binaan (Lokbin) Pasar Minggu.

Baca Juga

"Langkah-langkah penataan ulang lokbin bertujuan mengurangi persaingan dengan pedagang kaki lima," kata Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah (PPKUKM) Jaksel Parulian Tampubolon di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Menurut dia, Lokbin Pasar Minggu di awal pembukaannya pada 2017 terisi penuh oleh para pedagang. Dari 327 kios yang tersebar di tiga kompleks yaitu kuliner, buah-buahan dan sayuran semua ditempati.

Akan tetapi, kata Parulin, berselang beberapa tahun terutama ketika pandemi Covid-19 datang Lokbin Pasar Minggu mulai ditinggalkan oleh para pedagang.

Ia mengatakan, dari 327 kios hanya terisi kurang lebih 25 persen saja dan hingga kini kondisi tersebut tidak berubah. Pemkot Jaksel berupaya meningkatkan kembali dengan menata ulang.

"Rencana ini melibatkan dukungan dari tim kecamatan dan kelurahan untuk mengatur ulang area pedagang kaki lima di jalur masuk menuju lokbin, yang juga merupakan rute transportasi menuju Terminal Pasar Minggu," tuturnya.

Seorang pedagang ayam potong di Lokbin Pasar Minggu Sri mengatakan saat ini hanya tinggal beberapa orang saja yang menempati kios di lokbin karena lokasi semakin sepi.

"Kalau di sini terus tidak akan menutupi operasional. Kami kalah saing dengan pedagang yang ada di depan," katanya.

Selain persaingan dagang dengan para pedagang kaki lima, Lokbin Pasar Minggu juga kurang strategis sehingga warga atau pembeli lebih memilih membeli di luar. Ia berharap pemerintah kembali menata wilayah Pasar Minggu supaya semua pedagang yang resmi menempati kios dapat bertahan.

"Ingin jualan di depan juga, karena di sini tidak ada orang yang masuk. Jadi kalau tidak mempunyai langganan juga tidak ada pembeli," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement