Rabu 08 May 2024 21:17 WIB

Pengamat: PKS-Golkar-Depok tidak Dikeroyok Meski Lawan Tujuh Partai di Pilwalkot Depok

PKS dinilai masih memiliki mitra koalisi yang kuat untuk Pilwalkot Depok.

Rep: Febryan A / Red: Andri Saubani
Pengamat politik, Ujang Komarudin.
Foto: Prayogi/Republika.
Pengamat politik, Ujang Komarudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyoroti pertarungan politik jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok usai PKS, Partai Golkar, dan Partai Nasdem menyatakan bakal berkoalisi guna menghadapi koalisi gemuk tujuh partai. Menurut Ujang, PKS tidak dalam posisi dikeroyok oleh tujuh partai lawan. Pasalnya, PKS masih punya mitra koalisi yang kuat, yakni Golkar.

"Saya melihat PKS tidak dikeroyok, karena pasti ada teman partainya, yaitu ada Golkar di situ, ada Nasdem di situ," kata Ujang kepada Republika, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga

PKS akan berkoalisi dengan Partai Golkar dan Nasdem untuk mengusung duet Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq. Imam merupakan Wakil Wali Kota Depok saat ini sekaligus Ketua DPD PKS Kota Depok. Adapun Ririn adalah kader Golkar.

Koalisi PKS, Golkar, Nasdem total punya 21 kursi di DPRD Kota Depok atau 42 persen dari total kursi. Jumlah tersebut sudah melampaui syarat minimal pengusung pasangan calon kepala daerah 20 persen kursi DPRD.

Di sisi lain, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PPP, PKB, PDIP, dan PSI akan bergabung untuk membentuk Koalisi Sama Sama (SS). Koalisi gemuk ini akan mengusung Supian Suri yang merupakan Sekretaris Daerah Kota Depok saat ini, untuk menjadi calon wali kota Depok.

Koalisi gemuk tujuh partai itu total punya 29 kursi di DPRD Kota Depok. Persentase kursi mereka 58 persen yang berarti juga sudah melampaui ambang batas pencalonan.

Ujang menyebut, kans Imam-Ririn atau Supian dan pasangannya menang belum bisa diketahui sekarang. Sebab, belum ada informasi yang cukup untuk menganalisa kekuatan masing-masing.

Menurut dia, potensi kemenangan pasangan calon bisa dilihat menggunakan empat indikator, yakni popularitas, akseptabilitas, elektabilitas, dan isi tas atau kekuatan modalnya. Jika empat indikator itu sudah diketahui, baru bisa diketahui apakah PKS bisa atau tidak  mempertahankan dominasi di Kota Depok.

"Jadi apakah nanti PKS bisa masih mendominasi atau mempertahankan dominasi di kota Depok, ya kita lihat saja nanti, kita uji dengan angka-angka tadi," kata Ujang.

"Saat ini kan semua dinamikanya masih on progress, masih running, masih berkembang, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Bisa menang, bisa tumbang," ujarnya menambahkan.

Pertarungan Imam-Ririn versus Supian dan pasangannya akan menjadi penentu kelanjutan dominasi PKS di Depok. Pasalnya, kota satelit Jakarta itu selalu dipimpin oleh kader PKS selama empat periode atau hampir 20 tahun terakhir.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement