Selasa 07 May 2024 14:40 WIB

Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung akan Dihidupkan Lagi

Tak masalah jika presidential club hanya jadi wadah berkumpul para mantan presiden.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet)
Foto: Tangkapan Layar
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) merespons positif rencana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk presidential club. Bahkan, kata dia, Dewan Pertimbangan Agung (DPA) bisa dihidupkan kembali jika ingin memformalkan keberadaan klub yang diisi mantan presiden itu. 

"Malah kalau bisa mau diformalkan kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden. Kalau mau diformalkan, kalau Pak Prabowo-nya setuju," kata Bamsoet kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).

Baca: Korsel Sebut RI Minta Korting Sepertiga Pembayaran Produksi Jet Tempur

DPA diketahui eksi di masa pemerintahan Sukarno dan Soeharto. DPA bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden. Keberadaan lembaga itu dihapus pasca-reformasi 1998 karena dianggap tidak terlalu berguna.

Bamsoet mengingatkan, menghidupkan kembali DPA harus melalui amandemen UUD 1945. Sebab, keberadaan DPA sudah dihapus ketika amandemen usai reformasi 1998. DPA lantas diganti menjadi Dewan Pertimbangan Presiden.

"Kalau mau diformalkan lagi (presidential club menjadi DPA) boleh saja, tergantung Pak Prabowo-nya, tapi tentu saja harus melalui amandemen kelima," ujar wakil ketua umum DPP Partai Golkar itu.

Baca: Kontak Prabowo, PM Kanada Beri Selamat Kemenangan Pilpres 2024

Menurut Bamsoet, tak masalah juga jika presidential club hanya menjadi wadah berkumpul para mantan presiden tanpa diformalkan. Dia mencontohkan Amerika Serikat yang punya presidential club untuk para mantan presiden dan wakil presiden.

Dia menyebut, keberadaan presidential club itu bisa menjadi saluran bagi mantan presiden seperti Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan sebentar lagi Jokowi untuk berbagi pengalaman dan pandangannya kepada Prabowo terkait berbagai persoalan bangsa.

"Menurut saya apa yang digagas oleh Pak Prabowo itu suatu hal yang baik untuk mempertemukan dan mengompakkan mantan-mantan presiden dan wakil presiden dalam suatu wadah di mana diharapkan nanti akan terjadi komunikasi ketika bicara masalah kebangsaan ke depan," ujarnya.

 

sumber : ,
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement