Selasa 07 May 2024 05:54 WIB

Ketua RT Ungkap Sosok Tarsum Sebelum Mutilasi Istri, dari Orang Baik Berubah Jadi Aneh

Keluarga Tarsum selama ini dikenal harmonis dan tak pernah ada masalah

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi menggiring Tarsum tersangka kasus pembunuhan mutilasi saat menjalani pemeriksaan kejiwaan di Makopolres Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/5/2024). Satreskrim Polres Ciamis dibantu dokter spesialis kejiawaan RSUD Ciamis Andi Fatimah Yuniasari, memeriksa kejiwaan tersangka pelaku kasus mutilasi istrinya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Polisi menggiring Tarsum tersangka kasus pembunuhan mutilasi saat menjalani pemeriksaan kejiwaan di Makopolres Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/5/2024). Satreskrim Polres Ciamis dibantu dokter spesialis kejiawaan RSUD Ciamis Andi Fatimah Yuniasari, memeriksa kejiwaan tersangka pelaku kasus mutilasi istrinya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Aksi Tarsum yang diduga memutilasi istrinya, YN, di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, pada Jumat (3/5/2024) membuat geger warga sekitar. Pasalnya, lelaki yang kini telah ditahan oleh Kepolisian Resor (Polres) Ciamis itu selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik di lingkungannya.

Ketua rukun tetangga (RT) setempat, Yoyo Tarya (59 tahun) mengaku tak habis pikir Tarsum bisa melakukan aksi keji tersebut. Pasalnya, keluarga Tarsum selama ini dikenal harmonis dan tak pernah ada masalah. Tarsum secara pribadi juga dikenal sebagai sosok yang baik di masyarakat. 

Baca Juga

"Warga kaget semua. Syok. Semua tidak menyangka akan terjadi seperti itu," kata Yoyo saat dihubungi wartawan, Senin (6/5/2024).

Ia mengatakan, selama ini rumah tangga Tarsum dikenal harmonis. Tidak pernah warga sekitar mendengar adanya cekcok antara suami istri itu. Tetangga sekitar pun tak pernah mendengar keributan dari rumah Tarsum. 

Yoyo menilai, sosok Tarsum juga sering bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Meski bukan warga asli Kecamatan Rancah, Tarsum mudah bergaul dengan masyarakat. Bahkan, Tarsum dikenal sebagi pribadi yang rela untuk membantu lebih ketika ada kegiatan masyarakat. 

"Alhamdulillah dia pegaulan dan sosialisasi di masyarakat baik. Jamaah ke masjid, pengajian, suka gotong royong. Bahkan berani berkorban untuk kegiatan kemasyarakatan. Kalau ngasih bantuan lebih besar," kata Yoyo.

Ia menjelaskan, Tarsum dan keluarga merupakan warga pindahan dari Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Baru pada sekitar 2010, keluarga yang berisi suami istri dengan dua anak itu tinggal di Kecamatan Rancah. 

Di Kecamatan Rancah, Tarsum bersama istrinya membuat usaha jual beli kambing. Dari usaha itu, keluarga tersebut hidup berkecukupan. "Secara keuangan cukup sebagaimana orang berusaha, usaha suami istri barengan," kata Yoyo.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tarsum hanya tinggal di rumah bersama istri dan anak keduanya. Sementara anak pertamanya sudah menikah dan tinggal bersama pasangannya. 

Perubahan Sikap

Menurut Yoyo, sikap Tarsum mulai terlihat berubah sejak beberapa hari sebelum aksi mutilasi itu dilakukan. Ia mengatakan, Tarsum sempat mendatangi rumahnya pada Selasa (30/4/2024) malam. Ketika itu, Tarsum meminta tolong agar Yoyo mau menjaga anak kedua Tarsum yang masih sekolah.

"Pak tolong didik anak saya, titip anak saya," kata Yoyo menirukan ucapan Tarsum.

Merasa heran, ketua RT itu lantas menanyakan alasan Tarsum. Namun, lelaki itu beralasan hendak pergi ke Kalimantan untuk bekerja. Di Kalimantan, ia mengaku diajak temannya untuk usaha ikan.

Yoyo sempat mengorek permasalahan yang dihadapi Tarsum saat itu. Namun, Tarsum terus-menerus bilang tidak ada masalah apa-apa. Termasuk masalah rumah tangga.  "Tapi saya sudah curiga karena itu perilakunya enggak biasa. Takutnya sedang bertengkar atau apa gimana," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement