REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menegaskan bahwa ia lebih memilih menjadi komandan pemenangan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 daripada maju sebagai calon kepala daerah. Meskipun soal pemilihan ia menyerahkan sesuai mekanisme yang berlaku.
"Saya serahkan mekanisme yang ada, tapi saya sendiri lebih berkepentingan untuk menjadi komandan untuk memenangkan Pilkada Serentak 2024," katanya di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikan Syaikhu, ketika ditanyakan kesiapannya maju sebagai calon gubernur Jakarta pada Pilkada November 2024. "Karena kalau kita saling masuk dalam satu proses pilkada, tentu tidak bisa bergerak untuk kemenangan yang lainnya," jelasnya.
Menurut dia, PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta. Dia meyakini kompetensi para kader itu, lebih baik dari pada dirinya.
Terkait siapa sosok yang akan diusung, Syaikhu menyatakan masih menunggu usulan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jakarta.
Sebelumnya, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan partainya memiliki banyak sosok yang dapat didorong untuk maju dalam bursa Pilkada Jakarta.
"Ada Sohibul Iman, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, Mardani Ali Sera dan Ahmad Syaikhu," katanya setelah bertemu elit PKB di Jakarta (25/4).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut PKB dan Partai Keadilan Sejahtera berpeluang koalisi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
"Cukup untuk mengusung satu pasang calon," katanya di Kantor DPP PKB, Jakarta (25/4).
Dia menjelaskan syarat untuk mendukung satu pasang calon minimal memiliki 22 kursi di dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Jakarta. "PKB punya 10 kursi dan PKS punya 18 kursi. Jadi lebih dari cukup," ungkapnya.
Jazilul menjelaskan saat ini ada dua kader PKB yang dipersiapkan untuk Pilkada Jakarta yakni Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas dan Menteri Ketenagakerjaan sekalius anggota DPR RI terpilih 2024-2029 Ida Fauziyah.