Senin 22 Apr 2024 16:00 WIB

Pabrik Dilalap Si Jago Merah, Furniture Rotan Siap Ekspor Ludes Terbakar

11 armada pemadam kebakaran dikerakan untuk padamkan api di PT Indigo Mandiri

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kebakaran hebat melanda pabrik furniture rotan di Desa Karang Asem, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (22/4/2024). Akibat kejadian itu, sepuluh container furniture rotan siap ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa ludes terbakar.
Foto: Dok Republika
Kebakaran hebat melanda pabrik furniture rotan di Desa Karang Asem, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (22/4/2024). Akibat kejadian itu, sepuluh container furniture rotan siap ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa ludes terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik pembuatan furniture rotan di Desa Karang Asem, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (22/4/2024) sekitar pukul 00.30 WIB. Tak hanya bangunan pabrik, api juga membuat produk furniture rotan siap eskpor menjadi ludes terbakar.

Sebanyak 11 armada pemadam kebakaran, baik dari Kabupaten Cirebon maupun Kota Cirebon, dikerahkan untuk memadamkan kobaran api yang melanda tempat usaha milik PT Indigo Mandiri Sejahtera tersebut.

Butuh waktu enam jam bagi petugas pemadam kebakaran untuk menjinakkan kobaran api. Setelah api dapat dijinakkan, petugas melanjutkannya dengan melakukan pendinginan untuk memastikan api benar-benar padam.

Kasi Tanggap Darurat Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cirebon, Eno Sujana, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari petugas security pabrik mengenai kejadian kebakaran itu sekitar pukul 00.50 WIB. Dengan kondisi kebakaran yang besar, pihaknya meluncurkan armada pemadam kebakaran dari beberapa pos.

"Saat kami tiba di lokasi, api memang sangat besar sekali. Jadi saya minta bantuan dari pemadam kebakaran Kota Cirebon," ujar Eno.

Eno mengatakan, setelah api padam, pihaknya tetap melakukan pendinginan selama dua jam untuk memastikan tidak ada bara api yang bisa menyala kembali.

Untuk penyebab kebakaran, Eno mengaku belum bisa memastikannya. Namun  menurut informasi dari security pabrik, awalnya terdengar suara ledakan di ruang finishing pabrik hingga akhirnya terlihat kobaran api yang membesar.

"Korban jiwa tidak ada," tukas Eno.

Sementara itu, General Manager PT Indigo Mandiri Sejahtera, Herry Dasa, menjelaskan, api membakar satu bangunan utama pabrik dan dua bangunan kecil, dengan luas total sekitar 14 ribu meter persegi.

Selain itu, si jago merah juga melumat produk furniture dan alat-alat serta bahan produksi pembuatan furniture rotan. Termasuk barang produksi siap eksport dan lima unit kendaraan roda empat serta dua unit kendaraan roda dua.

"Barang (furniture rotan) yang siap kirim, kurang lebih ada sepuluh container (untuk) ekspor ke USA dan Eropa. Itu ludes semua," terang Herry.

Herry belum bisa memastikan nilai kerugian akibat kebakaran tersebut. Dia menyebutkan, kerugian dari sisi furniture rotan yang siap ekspor, di kisaran Rp 2,7 miliar. Nilai kerugian itu belum termasuk bangunan dan alat-alat serta bahan produksi maupun kendaraan yang terbakar.

"Kerugian furniturenya saja yang siap ekspor di kisaran Rp 2,7 miliar. Kalau kerugian semuanya, masih kita kalkulasi," kata Herry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement