Kamis 18 Apr 2024 07:31 WIB

Pengamat Nilai Anies akan Terkesan Mencari Peruntungan Jika Kembali Nyagub di Jakarta

Anies dinilai sudah menjadi tokoh politik di tingkat nasional.

Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers usai open house Hari Raya Idulfitri di Pendopo Anies Baswedan, Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024) petang.
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers usai open house Hari Raya Idulfitri di Pendopo Anies Baswedan, Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024) petang.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti

Isu Anies Baswedan kembali melantai di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 kian berembus. Pengamat menilai, jika Anies benar-benar nyagub di Jakarta kembali setelah tidak menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, ia akan dianggap semata mencari peruntungan.

Baca Juga

“Ya tuduhannya banyak, mencari peruntungan, turun kelas dari capres ke cagub lagi, pasti lawan-lawan politiknya akan mengembuskan isu-isu yang negatif kepada Anies,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin saat dihubungi Republika, Rabu (17/4/2024).

Ujang mengatakan, hal semacam itu tentu tidak aneh dalam politik. Terlebih, Anies memang telah memiliki sepak terjang yang cukup jauh di taraf nasional dengan menjadi kandidat dalam Pilpres 2024.

Kendati demikian, menurutnya, Anies dan partai politik yang mengusungnya nanti mesti memiliki pertimbangan yang matang jika memang serius untuk berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta 2024.

“Tentu kalau maju pun Anies mengkalkulasi kekuatan dirinya dan parpolnya. Kalau kalkulasinya menang berpasangan dengan siapa, ya mungkin maju. Tapi kalau misalnya kalah ya mungkin juga urung,” tuturnya.

Ujang menilai peluang Anies Baswedan untuk maju kembali di kontestasi Pilgub DKI Jakarta bakal fifty-fifty. Kemudian, Ujang mengatakan, keseriusan parpol dalam mengusung Anies juga mesti konsisten dan membangun koalisi.

“Kalau Nasdem saja kan mesti berkoalisi dengan partai lain, jadi 20 persen kekuatan di kursi DPRD-nya. Nasdem membuka peluang, ya tinggal partai-partai lain membuka peluang atau tidak, sehingga tiket pendaftaran 20 persen kursi di DPRD tercapai,” tuturnya.

“Jadi ya kita tunggu saja partai koalisi dan Anies apakah sungguh-sungguh mengusung Anies kembali. Apakah Koalisi Perubahan yang mengusung atau tidak kita lihat saja nanti perkembangan dinamikanya,” lanjutnya.

Sementara itu, saat ditanya kemungkinan lawan terkuat jika Anies nyagub lagi, Ujang mengaku belum bisa menilainya, meski sudah berseliweran beberapa nama yang digadang-gadang akan maju di Pilgub DKI Jakarta.

“Kalau sekarang kan belum kelihatan elektabilitas dari kandidat cagub DKI termasuk wagub. Karena belum kelihatan ya kita belum bisa melihat lawan terkuatnya yang mana. Saat ini kandidat-kandidat di Pilkada kan Anies, Ridwan Kamil, Sahroni, dan lain-lain, itu kan belum disurvei, belum kelihatan elektabilitasnya,” tuturnya.

photo
Data dan Fakta Hasil Pemilu 2024. - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement