Rabu 10 Apr 2024 10:49 WIB

Pesan Dinkes: Lansia Tetap Aktif Selama Lebaran 2024

Anggota keluarga sebaiknya melibatkan lansia dalam berbagai kegiatan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Para murid Sekolah Lansia Fatmawati saat mengikuti proses belajar mengajar di RPTRA Pinang Pola, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).
Foto: Antara/Luthfia Miranda Putri
Para murid Sekolah Lansia Fatmawati saat mengikuti proses belajar mengajar di RPTRA Pinang Pola, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan orang lanjut usia (lansia) agar tetap aktif selama masa libur Lebaran. Hal itu harus dilakukan demi menunjang kesehatan fisiknya.

Pengelola Kesehatan Lansia Dinkes DKI, Hendi Prasetyo berpesan, anggota keluarga sebaiknya melibatkan lansia dalam berbagai kegiatan. Kendati memiliki keterbatasan dalam bergerak, namun hal itu baik untuk dikerjakan.

"Jangan sampai lansia dikucilkan atau kurang diajak berkegiatan dengan anggota keluarga lain," kata Hendi dalam sebuah acara yang Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) di Jakarta, belum lama ini.

Walau memiliki keterbatasan, kata dia, lansia tetap diajak rekreasi biar tetap aktif. Dinkes memberikan rekomendasi latihan fisik yang bisa dilakukan para lansia. Di antanya, intensitas sedang, seperti berjalan kaki jarak dekat, membersihkan rumah, bersepeda santai dan naik tangga.

Selain itu, ada juga latihan fisik berat seperti berkebun, berenang, yoga, jalan (jogging) dan berjalan cepat. Dalam melakukan latihan fisik, Hendi menyarankan, lansia menyesuaikan dengan kemampuan dan kondisi tubuhnya.

Khusus lansia yang diajak bepergian jauh seperti mudik, sambung dia, anggota keluarga yang bersamanya disarankan menjaga kecukupan cairan tubuh, istirahat dan asupan makanannya sesuai kebutuhan. "Batasi makanan tinggi gula, garam dan lemak. Lalu tetap berbahagia," ujar Hendi.

Ketua Umum Perosi, Dr dr Tirza Z Tamin mengingatkan tentang penyakit yang bisa dialami lansia. Salah satunya osteoporosis. "Satu dari 10 penduduk Indonesia merupakan masyarakat usia lanjut dan sekitar dua dari lima lansia berisiko menderita osteoporosis," kata Tirza.

Menurut dia, tak sedikit dari para lansia harus bergelut dengan taraf kalsium dan vitamin D yang masih kurang. Padahal, nutrisi ituterbukti secara ilmiah penting bagi kesehatan tulang dan sangat berkolerasi dengan osteoporosis. Karena itu, demi mencegahnya, kata Tirza, lansia sebaiknya mengonsumsi menu seimbang.

Selain itu, mereka juga disarankan cukup terpapar sinar matahari pagi. Plus melakukan aktifitas fisik secara adekuat selama 30 menit minimal tiga kali per pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement