REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandara Mutiara SIS Al Jufri di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang mengalami rusak berat akibat gempa yang terjadi beberapa tahun silam. Pembangunan kembali Bandara Mutiara SIS Al Jufri menelan anggaran hingga Rp 567 miliar.
"Pada siang hari ini, alhamdulillah telah direkonstruksi, rehabilitasi, kita akan meresmikan Bandara Mutiara SIS Al Jufri di Kota Palu, Sulteng ini, yang dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit yaitu Rp 567 miliar," kata Jokowi dalam sambutannya.
Baca: Rebut dari Singapura, Layanan Udara di Kepri dan Natuna Kini Dikelola RI
Bandara tersebut memiliki panjang runway 2.510 meter dan lebar 45 meter, sehingga bisa untuk mendarat pesawat berbadan lebar. Jokowi berharap, pembangunan Bandara Mutiara SIS Al Jufri bisa semakin meningkatkan kecepatan mobilitas orang dan barang dari dan ke Sulawesi Tengah.
Selain Bandara Mutiara SIS Al Jufri, ada sejumlah bandara lainnya yang diresmikan. Di antaranya, Bandara Banggai Laut di Kabupaten Banggai, Bandara Pohuwato di Gorontalo, dan Bandara Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, serta Bandara Taman Bunga Karno di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Jokowi mengatakan, pembangunan Bandara Banggai Laut menelan anggaran hingga Rp 276 miliar. Sedangkan pembangunan Bandara Pohuwato menghabiskan anggaran Rp 437 miliar, Bandara Bolaang Mongondow Rp 391 miliar, dan Bandara Taman Bunga Karno Rp 599 miliar.
Baca: KSAU Berduka, Eks Danlanud Anang Busra Tarakan Meninggal
Jokowi pun mengapresiasi bangunan dan juga interior arsitektur bandara yang semakin menarik. Dia mengatakan, keberadaan bandara ini akan meningkatkan mobilitas orang, barang, dan juga logistik.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini saya resmikan rehabilitasi, rekonstruksi, dan pembangunan Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, dan Bandara Banggai Laut di Provinsi Sulteng, kemudian Bandara Taman Bung Karno dan Bandara Bolaang Mongondow di Provinsi Sulut," ujar Jokowi.