Senin 18 Mar 2024 06:33 WIB

Tirta Pakuan Jelaskan Viral Mobil Tangki Buang Limbah ke Cisadane

Perumda Tirta Pakuan jelaskan viral mobil tangki yang buang limbah ke Sungai Cisadane

Kendaraan melintas jembatan di atas Sungai Cisadane. Perumda Tirta Pakuan jelaskan viral mobil tangki yang buang limbah ke Sungai Cisadane.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Kendaraan melintas jembatan di atas Sungai Cisadane. Perumda Tirta Pakuan jelaskan viral mobil tangki yang buang limbah ke Sungai Cisadane.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, menjelaskan tentang viralnya mobil tangki yang membuang limbah dari Jembatan Panaragan ke Sungai Cisadane.

Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Ardani Yusuf di Kota Bogor, Minggu, menjelaskan buangan limbah itu berasal dari mobil kontraktor yang mengerjakan proyek pembuatan jalur pipa Tirta Pakuan, di depan Mako Yonif 315/Garuda, Kelurahan Gunung Batu.

Baca Juga

Ardani mengatakan, limbah yang dibuang itu air lumpur sisa pengeboran dari pengerjaan tersebut dan bukan tinja seperti yang diviralkan.

“Pekerjaan ini untuk menangani keluhan yang selama ini disampaikan terkait pelayanan air bersih di Bogor Barat. Akan dipasang pipa sepanjang 600 meter dari Gunung Batu sampai ke Mako Yonif 315/Garuda,” kata Ardani.

Ia melanjutkan, pemasangan pipa itu akan dikerjakan sampai ke kawasan Laladon secara bertahap. Sedangkan waktu pelaksanaan akan berjalan selama tiga bulan dengan metode baru, yaitu metode HDD atau metode boring.

Karena metode baru ini, kata dia, Perumda Tirta Pakuan mengakui ketiadaan koordinasi dengan pihak pelaksana. Sehingga air sisa pengeboran dibuang ke Sungai Cisadane.

“Atas itu kami dari Tirta Pakuan menyampaikan permohonan maaf. Pihak kontraktor pelaksana tidak ada koordinasi dan konsultasi dengan kami terkait pembuangan sisa air tanahnya, tapi mereka sudah koordinasi dengan aparat setempat,” jelasnya.

Ardani menegaskan, saat ini pihaknya sudah menegur secara lisan dan memperingatkan pihak kontraktor, agar selanjutnya tidak membuang air sisa pengeboran itu ke sungai.

Di samping itu, kata Ardani, pihaknya telah meminta pihak kontraktor membuang air sisa pengeboran itu ke Instalasi Pengolahan Lumpur (IPL) Dekeng yang mereka miliki.

“Namun pertimbangan jaraknya jauh, maka dicari alternatif lainnya oleh pihak kontraktor. PPK dan pelaksana menjamin tidak akan membuang lagi ke sungai,” ucapnya.

Perwakilan kontraktor dan pelaksana lapangan Dwi Kartanto menyampaikan, pihaknya melakukan pengerukan air dan teknikal untuk menghancurkan tanah yang keras.

Atas limbah yang dibuang, Dwi juga menyampaikan permohonan maaf, dan menjelaskan bahwa limbah yang dibuang tidak mengandung zat berbahaya bagi masyarakat.

“Mungkin yang viral kemarin saya juga minta maaf kepada masyarakat dan semua pihak, yang jelas itu bukan bahan berbahaya atau kotoran manusia. Kami pakai mobil tinja karena pompanya kami perlukan, pompa lebih kuat dibanding pompa yang lain,” jelasnya.

Dwi mengatakan, sampai hari ini pihaknya akan tetap cari lokasi pembuangan terdekat. Sementara sudah ada, namun administrasinya belum selesai dengan pihak terkait.

“Pihak Tirta Pakuan sudah menawarkan kepada kami. Intinya, kami tidak akan buang ke sungai lagi,” ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement