REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengevakuasi sebanyak tujuh siswa dari reruntuhan bangunan SMA Negeri 1 Ciampea dalam kondisi luka-luka.
"Korban yang mengalami luka tujuh orang, empat orang dilarikan ke RSUD Leuwiliang dan tiga orang lainnya dibawa ke tukang urut di wilayah sekolahan," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Ratik) BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani di Ciampea, Kamis (14/3/2024).
Para korban mengalami luka beragam akibat tertimpa puing, mulai dari memar, lecet hingga sobek pada bagian kulit karena terkena baja ringan.
Ia menjelaskan, para korban merupakan siswa kelas XI - 9 SMAN 1 Ciampea. Saat atap bangunan kelas ambruk, siswa kelas XI - 9 yang berjumlah 31 orang sedang menggelar kegiatan belajar.
"Jumlah siswa 36 orang, yang tidak masuk lima orang. Jumlah siswa di kelas pada saat kejadian 31 orang," ujarnya.
Adam menjelaskan, atap bangunan SMAN 1 Ciampea ambruk pada pukul 10.55 WIB dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak Kamis dini hari.
Saat ini tim BPBD masih melakukan pencarian barang-barang milik siswa yang tertimbun puing-puing atap bangunan, seperti dua buah ponsel dan satu buah tas.
"Situasi belum kondusif karena struktur bangunan kelas yang ambruk belum sepenuhnya ambruk semua, tiang-tiang struktur bangunan kelas masih terlihat patah dan hasil keputusan dari pihak kepolisian dan sekolah bangunan kelas yang ambruk akan diselidiki terlebih dahulu dan belum boleh dibersihkan," kata Adam.