Senin 26 Feb 2024 22:24 WIB

PVMBG Ungkap Kemunculan Aliran Baru Lava Hasil Erupsi Gunung Ile Lewotolok NTT

Menurut pengamatan PVMBG, erupsi eksplosif Gunung Ile Lewotolok masih berlangsung.

Gunung api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Gunung api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBATA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kemunculan aliran baru lava seiring dengan peningkatan aktivitas Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (26/2/2024), mengatakan pihaknya mengamati aliran baru lava ke arah selatan dan tenggara sejauh lebih kurang 400 meter dari pusat erupsi pada 15 Februari 2024.

"Hingga 23 Februari 2024, aliran lava baru sudah mencapai jarak lebih kurang 1 kilometer ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan," kata Hendra.

Baca Juga

Berdasarkan pengamatan PVMBG, erupsi eksplosif masih tetap berlangsung dan menunjukkan peningkatan. Jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah dan dapat menjangkau jarak sekitar 500 meter keluar dari kawah. 

Potensi ancaman bahaya dari lontaran lava atau material pijar harus tetap diwaspadai yang sampai saat ini diperkirakan masih akan berada di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Pada 24 Februari 2024, PVMBG melakukan perubahan jarak rekomendasi lantaran aktivitas vulkanik masih cukup tinggi di Gunung Ile Lewotolok. 

PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Bagi masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah.

Kemudian, masyarakat juga diimbau untuk tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam wilayah sektor selatan dan tenggara sejauh 3 kilometer dari pusat aktivitas. Potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara puncak juga perlu diwaspadai oleh masyarakat, termasuk mewaspadai banjir lahar yang dapat terjadi saat musim hujan. 

Pada 16-23 Februari 2024, PVMBG merekam jumlah gempa embusan sangat banyak mencapai 2.562 kali. Gempa embusan merupakan sinyal yang lebih impulsif dan terkait dengan proses pelepasan gas.

PVMBG juga merekam 60 kali gempa erupsi, 17 kali gempa guguran, 65 kali gempa tremor non harmonik, 31 kalo gempa hybrid, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa tektonik lokal, 3 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali tremor menerus.

Energi seismik secara umum masih berfluktuasi, namun kecenderungan naik. Gempa-gempa vulkanik yang terekam berada di bawah Gunung Ile Lewotolok dengan kedalaman berkisar 1,5 sampai 5,5 kilometer di bawah Gunung Ile Lewotolok.

photo
Seusai Kebakaran Kawasan Wisata Gunung Bromo - (Infografis Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement