Senin 05 Feb 2024 16:14 WIB

Harapan PSI Raih 7 Persen Suara Pemilu Usai 'Kongko-Kongko' Kaesang dengan Jokowi

Raja Juli mengatakan hati Jokowi ada di PSI.

Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus PSI, diantaranya Ketum Kaesang Pangarep, dan sejumlah kader muda PSI di Braga Permai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024) malam. Jokowi mengaku sudah lama senang dengan PSI. Mengingat PSI identik dengan partai anak muda. Jokowi menyakini jika PSI nantinya akan memperjuangkan pemerintahan yang baik.
Foto:

Pekan lalu, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengaku sudah tahu sejak lama perihal hasil survei yang menunjukkan partainya memperoleh suara lebih dari 4 persen atau melampaui ambang batas parlemen yang menjadi syarat mendapatkan kursi DPR.

"Udah tahu lama. Saya udah tahu," kata Kaesang usai Kampanye Akbar PSI di Lapangan Lasitarda Lasiana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (31/1/2024).

Berdasarkan survei terbaru Data Riset Analitika, PSI memperoleh suara sampai 4,3 persen. Jumlah persentase tersebut telah melampaui syarat ambang batas parlemen 4 persen yang memungkinkan partai yang mengklaim sebagai partai anak muda itu masuk ke DPR setelah gagal pada Pemilu 2019.

 

Direktur Eksekutif Data Riset Analitika Nana Kardina mengatakan peluang PSI lolos ke DPR disumbang oleh asosiasi partai dengan Presiden Joko Widodo, terutama sejak masuknya Kaesang serta dukungan kepada Prabowo-Gibran.

Menurutnya, perpecahan Jokowi dengan PDI Perjuangan memberi peluang bagi PSI untuk berkembang menjadi kendaraan politik Jokowi. "Masuknya PSI ke Senayan (DPR) bisa menjadi saluran kepentingan Jokowi di arena legislatif, sedangkan Prabowo-Gibran menguasai eksekutif," tutur Nana.

 

Sebelumnya, Lembaga Survey and Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil survei terkini. Di antaranya elektabilitas PSI dan Partai Gelora meningkat dalam menjelang pemilu 2024.

"PSI mendapatkan elektabilitas empat persen dan Partai Gelora mendapat 3,6 persen. Posisi Gelora berada di atas PPP yang mendapatkan tiga persen. Padahal partai berlambang Ka'bah itu merupakan salah satu partai di Senayan saat ini," kata Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara belum lama ini.

Dia menjelaskan naiknya elektabilitas dua partai itu karena dampak calon presiden dan calon wakil presiden yang mereka dukung. Kedua partai politik (parpol) itu mendukung pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

 

Untuk PSI, menurut Igor, faktor penyebab naiknya elektabilitas partai itu karena program kerakyatan yang dikampanyekan dalam pemilu 2024 cukup efektif diterima publik, selain karena aspek Joko Widodo yang merupakan Presiden RI saat ini.

"Apalagi setelah Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI," ujarnya.

SPIN merilis hasil survei elektabilitas partai politik, yakni Partai Gerindra 21,8 persen, PDIP 18,9 persen, Partai Golkar 9,7 persen, PKB 7,3 persen, Partai NasDem 7,0 persen, PKS 5,1 persen, Partai Demokrat 5,0 persen, PAN 4,0 persen, PSI 4,0 persen, Partai Gelora Indonesia 3,6 persen dan PPP 3,0 persen. Sementara terdapat tujuh parpol lainnya dengan elektabilitas di bawah tiga persen.

Survei SPIN tersebut dilakukan dalam rentang tanggal 28 - 31 Januari 2024, dengan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Kriteria responden adalah penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki KTP.

Metode yang digunakan adalah random digit dialing. Proses survei yang dilakukan melalui telekomunikasi tersebut dilakukan oleh surveyor terlatih dengan bantuan kuesioner. Hasilnya, margin of error sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

photo
Elektabilitas Parpol Berdasarkan Survei Desember 2023 - (infografis Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement