Rabu 31 Jan 2024 09:05 WIB

Istana Bantah Suasana Kabinet tidak Kondusif, Menteri Masih 'Ngeriung' dan Bercanda

Koordinator staf Istana menyebut koordinasi antarmenteri masih terjaga

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana. Ari Dwipayana menyebut suasana kabinet masih kondusif
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana. Ari Dwipayana menyebut suasana kabinet masih kondusif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana membantah pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa suasana di dalam rapat kabinet mulai tak kondusif. Ia menegaskan, suasana menjelang sidang kabinet paripurna, yang juga bisa diikuti oleh awak media pun masih terlihat kondusif.

Para menteri yang hadir, kata dia, terlihat saling menyapa dan bercanda satu sama lain. Menurut Ari, suasana pemilu di dalam rapat kabinet bahkan juga tidak terasa.

“Kalau teman-teman media mengikuti suasana menjelang, sidang kabinet paripurna atau rapat terbatas kabinet, menteri-menteri ‘ngeriung’, saling sapa, ngobrol, atau bercanda satu sama lain. Tidak ada suasana pemilu dalam rapat-rapat kabinet,” ujar Ari saat dikonfirmasi Republika, Rabu (31/1/2024).

Ari mengungkap, para menteri yang berasal dari latar belakang partai politik yang berbeda pun juga masih saling berkomunikasi dengan akrab. Ia mengatakan, silaturahmi antarmenteri tetap berjalan baik dan tak terganggu situasi politik menjelang pemilu.

“Menteri-menteri yang berasal dari latar belakang partai politik yang beragam dan berada dalam koalisi pilpres yang berbeda juga saling berkomunikasi dengan akrab,” kata dia.

Ari juga membantah pernyataan Hasto berdasarkan cerita Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menyebut ada pengetatan pemeriksaan bagi para menteri untuk mengikuti sidang kabinet. Menurut dia, pemeriksaan para menteri berjalan sesuai dengan SOP (prosedur operasi standar) pengamanan di lingkungan istana oleh paspampres.

“Tidak benar ada pemeriksaan yang diperketat bagi para menteri untuk mengikuti sidang/rapat kabinet,” ujarnya.

Begitu juga dengan kekompakan antarmenteri. Ari menyebut, koordinasi antarmenteri masih terjaga dengan digelarnya rapat-rapat koordinasi tingkat menteri yang dipimpin para Menteri Koordinator. Ia menyampaikan, rapat koordinasi tingkat menteri itu menunjukan konsolidasi di internal pemerintahan tetap berjalan, kompak, dan solid sesuai arahan Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan, suasana dalam kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin tak kondusif. Jelasnya, ada tiga hal yang menunjukkan ketidakkondusifan dalam Kabinet Indonesia Maju.

Pertama adalah tertutupnya proses penunjukkan penjabat (Pj) kepala daerah. Padahal sebelum penunjukkan Pj kepala daerah, sosok tersebut harus dinilai terlebih dahulu oleh tim penilai akhir (TPA).

"Sekarang (penilaian penunjukkan Pj) dilaksanakan secara tertutup. Artinya ada kepentingan politik," ujar Hasto di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Kedua, ia melihat adanya fragmentasi antara para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Hal tersebut terjadi karena pernyataan Jokowi yang menyebut presiden boleh memihak dan berkampanye.

Ketiga, berdasarkan cerita dari Mensos Tri Rismaharini, pelaksanaan rapat kabinet pun sekarang diperketat dan dilakukan semua pemeriksaan.

"Ketiga juga testimoni termasuk dari Bu Risma, sekarang mau rapat aja diperiksa semuanya. Jadi ada kekhawatiran tidak percaya lagi kepada sesama menteri, sehingga mau rapat aja diperiksanya waduh udah berlebihan," ujar Hasto.

"Artinya inilah yang sebenernya suasana terjadi, kami berharap Pak Jokowi benar-benar fokus sebagai Presiden Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Itu amanat konstitusi," sambungnya menegaskan.

Adapun sebelumnya, Hasto mengatakan bahwa kader partainya yang berada dalam Kabinet Indonesia Maju akan menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai menteri. Sebab, ia menyinggung adanya pihak ketiga yang ingin memperkeruh suasana saat ini.

Diketahui, sejumlah kader PDIP menempati sejumlah kursi menteri dalam pemerintahan Jokowi. Mulai dari Pramono Anung, Yasonna H Laoly, Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, dan Bintang Puspayoga.

"Menteri-menteri dari PDI Perjuangan fokus. Agar apa? agar tidak instabilitas politik, agar tidak ada pihak-pihak ketiga yang mengail di air keruh, dan kami percaya bahwa rakyat akan mampu menentukan pemimpin yang terbaik," ujar Hasto kepada wartawan, Selasa (25/1/2024).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement