Selasa 30 Jan 2024 14:08 WIB

Aktivitas Vulkanis Mulai Menurun

Meski aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, PVMBG tetap memantaunya.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan material vulkanik. PVMBG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menurun.
Foto: ANTARA FOTO/Mega Tokan
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan material vulkanik. PVMBG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyebut aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menurun. Menurut dia, aktivitas masih terjadi erupsi, tapi gempa-gempa vulkanis sudah relatif menurun.

"Memang keaktivannya sudah mulai berkurang, tetapi masih kita pantau terus sampai betul-betul dampaknya aman bagi kita semua," kata Hendra di hadapan warga terdampak erupsi di posko pengungsian Konga dan Boru, Flores Timur, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, tahapan erupsi yang terjadi pada Gunung Lewotobi Laki-laki dimulai dari lontaran abu vulkanis, lalu batu pijar, dan lava yang mengalir. Menurut Hendra, lava yang mengalir itu harusnya menjadi fase yang terakhir.

Namun, ia meminta semua pihak untuk tetap bersabar dengan status gunung yang kini berada pada Level III atau Siaga. Ia menyebut penurunan status gunung tidak serta merta langsung terjadi, melainkan berpegang pada prinsip kehati-hatian dan mengutamakan keselamatan masyarakat.

"Kita mengedepankan kehati-hatian agar kita semua aman dan selamat," ucapnya.

Berdasarkan evaluasi visual dan kegempaan yang dilakukan pada periode 23 hingga 29 Januari 2024, PVMBG mencatat tinggi kolom erupsi menurun rata-rata dari 1.500 meter di atas puncak menjadi 500 meter. Selanjutnya pergerakan aliran lava ke arah timur laut teramati melambat, lalu jumlah gempa erupsi menurun dari 15 sampai 25 kejadian setiap hari menjadi tiga sampai lima kejadian per hari.

Tak hanya itu, jarak luncur awan panas guguran yang sebelumnya mencapai dua kilometer (km) kini menjadi 1 km, lalu nilai SO2 mengalami penurunan cukup signifikan yang mengindikasikan suplai magma mengalami penurunan. Atas evaluasi itu, PVMBG telah menurunkan status aktivitas gunung dari Level IV atau Awas menjadi Level III atau Siaga terhitung sejak 29 Januari 2024 pukul 12.00 WITA.

Meski demikian, Hendra menegaskan adanya rekomendasi radius aman yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius 4 km dari pusat erupsi, lalu sektoral 5 km pada arah utara-timur laut, dan enam km pada sektor timur laut.

"Mudah-mudahan gempanya menurun semua, bagi kita keamanan yang diprioritaskan," ucapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement