Jumat 05 Jan 2024 11:20 WIB

Musim Hujan Mundur, Lombok Tengah Baru Masuki Musim Tanam

Sudah 35 ribu hektare sawah yang ditanami padi dari target 50 ribu hektare.

Sawah di Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Sawah di Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat jumlah sawah yang telah ditanami padi mencapai 35 ribu hektare hingga awal Januari 2024.

"Luas lahan yang sudah ditanam itu terbilang masih sedikit. Karena sebenarnya pada musim tanam saat hujan ini luas tanam mencapai 50 ribu hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Kamrin di Praya, kemarin.

Baca Juga

Ia mengatakan masih belum semua lahan ditanami padi akibat dari musim hujan yang mundur. Selain itu, ditambah dengan berbagai persoalan lainnya, sehingga musim tanam padi mundur dari normalnya.

"Dampak perubahan El Nino memang mengakibatkan musim tanam padi pada musim hujan atau musim tanam pertama menjadi mundur. Karena jika pada tahun- tahun sebelumnya musim tanam mulai dilakukan Oktober-November namun ternyata saat ini dimulai bahkan sudah masuk Desember," kata dia.

Ia mengatakan, sampai dengan Desember 2023 realisasi luas tanam baru mencapai 35 ribu hektare. Namun, perkiraan di bulan Januari 2024 ini sisa yang 15 ribu hektare ini akan bisa terealisasi.

"Sehingga tercapai 50 ribu hektare sesuai target luas tanam pada musim tanam pertama 2024 ini," kata Kamrin.

Ia mengatakan belum terealisasi semua lahan untuk dilakukan penanaman, karena tidak terlepas dari kondisi cuaca yang belum stabil yang membuat para petani juga sampai saat ini masih banyak yang kekurangan air irigasi. Terlebih meski hujan saat ini sering turun, tapi dianggap masih belum optimal untuk mengairi sawah para petani.

"Musim hujan ini yang belum optimal, sehingga membuat beberapa wilayah juga saat ini masih belum mulai menanam padi. Terlebih kalau kita melihat kondisi di wilayah selatan ini, musim tanam sangat tergantung dengan musim hujan," katanya.

Selama ini tidak bisa dinafikan bahwa banyak masyarakat juga yang mengandalkan hujan akibat tidak maksimal air irigasi. Sehingga tentu saat ini dengan masih belum optimal hujan membuat para petani juga masih ada yang belum mulai menanam padi.

"Karena suplai kebutuhan air irigasi kita juga secara serentak bersamaan diseluruh wilayah, sehingga kondisi hujan sangat menentukan proses penanaman diawal musim tanam," kata Kamrin.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement