Selasa 02 Jan 2024 06:59 WIB

Banjir di Sukabumi Rendam Rumah dan Lahan Pertanian Serta Tambak

Tambak ikan dan lahan pertanian milik warga yang siap panen menjadi gagal panen.

Kondisi SPBU di jalur alternatif Bogor-Sukabumi, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, pascabanjir pada Jumat (24/11/2023). SPBU ini akan berhenti beroperasi sementara selama sepekan ke depan, karena butuh perbaikan di beberapa titik.
Foto: Republika/ Shabrina Zakaria
Kondisi SPBU di jalur alternatif Bogor-Sukabumi, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, pascabanjir pada Jumat (24/11/2023). SPBU ini akan berhenti beroperasi sementara selama sepekan ke depan, karena butuh perbaikan di beberapa titik.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir yang diakibatkan bendungan untuk pertanian sorgum di Desa Kertajaya jebol di Kampung Cimelati, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin ini, mengakibatkan sejumlah rumah, tambak ikan dan lahan pertanian di Kampung Ciengang terendam air setinggi kurang lebih 30-50 cm.

"Tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir di RT 010, RW 05, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan ini," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Senin (1/1/2023).

Baca Juga

Informasi yang dihimpun, bencana banjir ini dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi seperti di Kecamatan Simpenan.

Diduga akibat tidak mampu menampung volume air yang bertambah secara signifikan, bendungan untuk pertanian sorgum di Kampung Cimelati, RT 016 RW 04, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan.

Dampak jebolnya bendungan tersebut, air kemudian masuk ke kampung tetangganya yakni Kampung Ciengang sehingga merendam dua rumah, enam tambak ikan milik warga serta lahan pertanian yang beberapa di antaranya siap panen.

Menurut Sandra, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Simpenan sudah di lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu warga yang terdampak.

"Kami masih melakukan asesmen untuk menghitung kerugian yang dialami sejumlah warga yang terdampak bencana banjir ini. Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah, karena tambak ikan dan lahan pertanian milik warga yang siap panen menjadi gagal panen," ujarnya.

Ia menambahkan ada 12 kepala keluarga yang terdampak bencana banjir ini dengan rincian dua kepala keluarga rumahnya terendam banjir, enam kepala keluarga tambah ikannya gagal panen dan empat kepala keluarga lahan pertaniannya rusak.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement