Senin 01 Jan 2024 17:56 WIB

15 Pendaki Ilegal Diamankan BKSDA Sumbar Ketika akan Menaiki Gunung Singgalang

Pendaki ilegal diamankan ketika akan naik Gunung Singgalang pada malam tahun baru.

Tim BKSDA Sumbar mengamankan 15 orang pendaki asal Medan, Sumatra Utara.
Foto: ANTARA/BKSDA Sumbar
Tim BKSDA Sumbar mengamankan 15 orang pendaki asal Medan, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengamankan 15 orang pendaki ilegal asal Sumatra Utara. Mereka diamankan ketika hendak menaiki Gunung Singgalang saat malam pergantian tahun baru.

"Tim BKSDA Sumbar bersama Polsek X Koto mengamankan 15 orang pendaki asal Medan, Sumatra Utara yang masuk melalui Nagari Pandai Sikek," kata Plt Kepala BKSDA Sumbar Lugi Hartanto di Padang, Senin (1/1/2024).

Baca Juga

Hartanto mengatakan pascaerupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023, BKSDA setempat mengambil kebijakan penutupan aktivitas pendakian ke gunung api tersebut. Kemudian pada 18 Desember 2023 langkah yang sama juga diterapkan bagi Gunung Singgalang, Gunung Tandikat, dan Gunung Sago Malintang.

Penutupan keempat gunung tersebut juga telah disebarluaskan ke publik lewat media massa, platform media sosial, spanduk di tiap pintu masuk pendakian serta imbauan resmi dari pemerintah daerah. "Namun faktanya, masih saja ada yang melanggar," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, pihak kepolisian bersama tim BKSDA juga mengamankan seorang warga Jorong (dusun) Tanjung Nagari Pandai Sikek yang memungut biaya masuk kepada 15 pendaki tersebut. Kemudian, setelah memastikan kondisi para pendaki, petugas langsung membawa ke Polsek X Koto untuk pembinaan dan proses lebih lanjut.

Pada kesempatan itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai KSDA Sumbar Antonius Vevri memberikan arahan tata cara pendakian, hingga peraturan pengelolaan pendakian yang diterapkan BKSDA kepada 15 pendaki. "BKSDA juga meminta para pendaki untuk tidak melakukan pendakian sampai gunung dibuka kembali untuk umum," ujarnya.

Patroli pengawasan dan pengamanan aktivitas pendakian juga dilaksanakan di pintu masuk jalur pendakian lainnya di antaranya di Nagari (desa) Pariangan, Nagari Aie Angek, Nagari Koto Baru, Nagari Batu Palano yang merupakan pintu masuk jalur pendakian Gunung Marapi. Selanjutnya Nagari Sikabu pintu masuk jalur pendakian Gunung Sago, Nagari Padang Laweh pintu masuk jalur pendakian Gunung Singgalang, dan Nagari Singgalang pintu masuk jalur pendakian Gunung Tandikat.

Ia menyebut peristiwa erupsi Gunung Marapi menjadi pelajaran penting terutama dalam menaati aturan yang dikeluarkan pemangku kepentingan terkait. Termasuk kesiapan pengelolaan wisata pendakian. Mulai dari sistem pemesan dan verifikasi manifes data pendaki, mekanisme perlindungan asuransi, pembatasan kuota pengunjung dan waktu pendakian, pemasangan rambu-rambu larangan serta papan petunjuk agar akuntabilitas BKSDA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement