Ahad 24 Dec 2023 23:25 WIB

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibersihkan, Sampah yang Terkumpul Lebih dari 100 Kg

Dari aktivitas pembersihan jalur pendakian Gunung Rinjani terkumpul 168,6 kg sampah.

Pendaki Gunung Rinjani. (ilustrasi). Sepanjang jalur pendakian menuju Gunung Rinjani dibersihkan.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pendaki Gunung Rinjani. (ilustrasi). Sepanjang jalur pendakian menuju Gunung Rinjani dibersihkan.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kegiatan program meriri atau clean up di sepanjang jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan.

"Program meriri ini merupakan kegiatan clean up bersama dan rutin yang dilakukan di akhir tahun sebelum penutupan destinasi wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani," kata Kepala Balai TNGR Nusa Tenggara Barat, Dedy Asriady dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Ahad (24/12/2023).

Baca Juga

Pelaksanaan kegiatan Rinjani Meriri 2023 dilakukan di jalur pendakian Sembalun menuju Plawangan Sembalun, Camp area Danau Segaera Anak, dan di sepanjang jalur pendakian Torean. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 80 peserta dari berbagai kelompok dan organisasi relawan pecinta alam dan Mitra TNGR serta petugas TNGR. "Dari kegiatan ini berhasil dikumpulkan sampah sebanyak 168,6 kilogram," katanya.

Adanya kegiatan clean up ini dapat menjadi ajang silaturahim untuk semua organisasi maupun komunitas pecinta alam yang ada di Indonesia dan juga menjadikan semua untuk terus sadar dan peduli akan Rinjani dan juga lingkungan sekitar untuk tetap menjaga kebersihan.

"Ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan," katanya.

Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat menyatakan seluruh destinasi wisata pendakian dan beberapa destinasi wisata non pendakian di kawasan Rinjani untuk sementara ditutup. "Penutupan dilakukan mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2023 mendatang," kata Dedy Asriady.

Adapun jalur pendakian TNGR yang ditutup itu diantaranya jalur pendakian Sembalun, jalur pendakian Torean, jalur pendakian Tete Batu, jakur pendakian Aik Berik, jalur pendakian Timbanum dan jalur pendakian Senaru. "Sedangkan destinasi wisata non pendakian yang ditutup itu yakni Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur dan Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Dan Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement