REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat jumlah wisatawan yang mendaki ke Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 36.500 orang. Angka itu dihitung berdasarkan Januari sampai Juni 2025
"Sampai pertengahan tahun ini, jumlah pendakian ke Rinjani ada sebanyak 36.500 orang," ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB, Jumat (18/7/2025).
Dia mengatakan, dari 36.500 orang pendaki tersebut, sebanyak 18 persen merupakan pendaki dari luar negeri. "Paling banyak itu dari Prancis atau negara-negara Eropa dan Malaysia. Kalau kenaikan dari tahun 2024, kita belum bisa hitung. Biasanya di akhir tahun nanti baru kita bisa di data secara lengkap. Ini kan baru bulan Juli," ujar Yarman.
Menurut dia, saat ini merupakan momen puncak-puncaknya pendakian ke Rinjani. Pendaki bisa melalui tiga pintu masuk utama, seperti Sembalun, Senaru, dan Torean. Termasuk di Timbanu dan Aik Berik di Lombok Tengah. "Jadi, sekarang memang lagi tinggi-tingginya pendakian," ucapnya.
Meski demikian saat ini BTNGR telah menutup sementara wisata pendakian yang melewati jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak di Gunung Rinjani. Penutupan itu berlaku sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
"Pemesanan tiket pada aplikasi e-Rinjani dan aktivitas pendakian menuju dan dari jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak ditutup sementara," kata Yarman.