Kamis 28 Dec 2023 12:43 WIB

Kerusuhan di Sentani-Jayapura Saat Sambut Jenazah Lukas Enembe, Ada Aksi Lempar Batu

Ada kabar dari foto-foto Pj Gubernur Papua juga terkena lemparan batu.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Kericuhan di Sentani Papua.
Foto: Tangkapan Layar
Kericuhan di Sentani Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kerusuhan di Sentani-Jayapura mewarnai kepulangan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, Kamis (28/12/2023).

Sejumlah warga, petugas keamanan kepolisian dan militer, termasuk pejabat gubernur serta ajudannya terluka akibat lemparan-lemparan batu. Aktivitas masyarakat, pun dikabarkan lumpuh di Sentani-Jayapura akibat kerusuhan tersebut.

Baca Juga

Sri Utami, warga di Sentani saat dihubungi Republika dari Jakarta, Kamis (28/12/2023) siang menyampaikan, warga asli Papua sudah ramai memadati kota, dan sekitaran Bandara Sentani sejak pagi. Sementara pihak keamanan, dari Polri, maupun TNI juga sudah berjaga-jaga.  “Warga tidak ada berani buka toko. Semua diminta tutup. Jalan naik ke Jayapura ditutup,” kata Sri.

Sampai lewat zuhur waktu setempat, Sri mengatakan, kerumunan masa masih terjadi.

Dia mengatakan, ribuan orang yang berkumpul sejak pagi itu, niatnya untuk menyambut kepulangan jenazah Lukas di Bandara Sentani. Ribuan warga itu mendesak agar jenazah Lukas diarak oleh mereka.

Namun kata dia, saat arak-arakan dilakukan, mulai terjadi kerusuhan. Sejumlah orang yang ikut dalam rombongan arak-arakan, kata Sri membawa-bawa kayu, dan batu. Rombongan itu, kata Sri, melempari bangunan-bangunan toko, dan petugas keamanan.

“Ada kabar dari foto-foto bapak gubernur (PJ Gubernur Papua Ridwan Ramasukkun) juga terkena (lemparan) batu. Bapak-bapak polisi, dan tentara juga banyak yang kena sasaran,” begitu kata Sri.

Dia melanjutkan, arak-arakan jenazah Lukas, dari Bandara Sentani dikabarkan akan dibawa ke Kota Jayapura, dan akan dikebumikan di Koya. “Jalan dari Sentani ke Jayapura masih ditutup,” begitu sambung Sri. Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo membenarkan kabar terkait kerusuhan itu.

Namun Kombes Benny mengatakan, kerusuhan tersebut hanya aksi-aksi sepihak para warga yang tak menghendaki Papua tetap kondusif.  Seharusnya, kata dia, prosesi pemakaman almarhum Lukas Enembe tidak disertai dengan aksi-aksi emosi yang berlebihan.  “Mereka hanya terprovokasi untuk selalu melakukan kerusuhan,” kata Kombes Benny.

Namun dia belum mendapatkan laporan lengkap soal situasi saat ini. Kombes Benny, pun membenarkan kabar tentang Pejabat Gubernur Papua Ridwan Ramasukkun yang menjadi salah-satu korban kerusuhan tersebut.  “Iya, beliau terkena lemparan,” begitu ujar Kombes Benny.

Meskipun begitu, kata dia, Polda Papua, bersama-sama dengan personil TNI memastikan Papua tetap aman dan kondusif selama prosesi peribadatan pemakaman Lukas Enembe. Kata dia, Polda Papua bersama-sama Polres Jayapura menyiapkan 1.500 personil keamanan untuk memastikan Tanah Papua tetap aman dan kondusif. “Polri bersama-sama TNI memastikan keamanan di Papua,” ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement