Sabtu 16 Dec 2023 09:37 WIB

Jokowi Akan Bahas Pengungsi Rohingya di KTT ASEAN-Jepang

Jokowi menyebut jumlah pengungsi Rohingya di Malaysia lebih banyak dibanding Indonesi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers soal Mentan SYL di depan Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers soal Mentan SYL di depan Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut masalah pengungsi Rohingya menjadi salah satu isu yang masih relevan untuk dibahas dalam KTT ASEAN-Jepang. Isu ini, kata dia, bukan hanya menjadi masalah ASEAN, namun juga bagi negara-negara yang akan didatangi.

"Saya kira sangat relevan untuk dibicarakan karena ini juga bukan hanya masalah dunia bukan hanya masalah ASEAN, tetapi juga masalah negara-negara yang didatangi," kata Jokowi dalam keterangannya sebelum lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Sabtu (16/12/2023).

Baca Juga

Jokowi mengatakan, Malaysia memiliki masalah yang sama dengan Indonesia. Bahkan jumlah pengungsi Rohingya di Malaysia lebih banyak dibandingkan Indonesia.

"Malaysia memiliki problem yang sama dengan jumlah yang lebih banyak, kita juga memiliki problem yang sama dengan jumlah yang sekarang juga cukup lumayan banyak," ujarnya.

Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Jepang untuk menghadiri KTT ASEAN dan Jepang. Selain itu, dalam kunjungannya ini, Jokowi juga akan menghadiri dua agenda lainnya, yakni bertemu Perdana Menteri Kishida serta menghadiri KTT AZEC.

"Tiga acara utama di Tokyo yaitu melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Kishida, kemudian bersama dengan PM Kishida kita juga akan memimpin KTT ASEAN dan Jepang serta menghadiri KTT AZEC (Asia Zero Emission Community)," ujar Jokowi.

Jokowi menyampaikan, Jepang merupakan mitra penting dan mitra strategis bagi Indonesia dan juga ASEAN. Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Fumio Kishida, Jokowi akan membahas kerja sama sejumlah bidang, mulai dari kerja sama di bidang ekonomi, infrastruktur, transisi energi, mineral kritis, hingga maritim.

"Saya dan Perdana Menteri Kishida juga akan memimpin KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang dengan tema 'Golden Friendship, Golden Opportunity'," ungkap Jokowi.

KTT tersebut akan membahas penguatan kemitraan ASEAN-Jepang yang berorientasi masa depan antara lain melalui ekonomi hijau, percepatan transformasi digital, dan juga implementasi dari ASEAN Outlook on Indo-Pacific.

Selain itu, Jokowi juga akan menghadiri KTT AZEC yang pertama setelah diluncurkan di sela-sela KTT G20 Bali pada 2022 yang lalu. Dalam KTT yang akan dihadiri Jepang, Australia, dan negara-negara anggota ASEAN tersebut, Indonesia akan mengedepankan semangat kolaborasi yang inklusif dalam rangka mewujudkan kawasan bebas emisi.

"Pada tanggal 19 Desember 2023, insyaallah saya dan rombongan terbatas akan tiba kembali di Tanah Air," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement