REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog dari Universitas Negeri Padang, Erianjoni, menilai maraknya kasus pembunuhan, termasuk di dalam keluarga disebabkan oleh faktor ekonomi. Menurut Erianjoni, pada zaman kemajuan teknologi dan informasi, orang jadi ingin lebih cepat untuk mendapatkan yang ia inginkan.
Padahal, kondisi ekonominya tidak atau belum memungkinkan. Dengan begitu, masalah ekonomi itu berlanjut menjadi tekanan sosial dan akhirnya berubah lagi menjadi persoalan mental.
“Saya rasa persoalan keluarga itu berawal dari masalah ekonomi. Tekan ekonomi terjadi karena adanya tekanan sosial. Dan ketika sudah jadi tekanan mental, orang akan kalap dan tidak lagi berfikir sesuai logika sampai tega membunuh anggota keluarga,” kata Erianjoni, kepada Republika.co.id, Kamis (14/12/2023).
-
Bela Netanyahu, Trump Sanksi Mahkamah Pidana Internasional
-
-
Jumat , 07 Feb 2025, 06:19 WIB
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Kota Palembang Cerah, 7 Februari 2025
-
Jumat , 07 Feb 2025, 06:14 WIB
Yordania dan Mesir Ancam Perang Terkait Rencana Trump
-
Jumat , 07 Feb 2025, 05:55 WIB
Trump: Israel akan Serahkan Gaza ke AS
-
Jumat , 07 Feb 2025, 05:49 WIB
Prakiraan Cuaca Hari Ini 7 Februari 2025 Kota Denpasar Bali dan Sekitarnya - Hujan Ringan
-