REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog dari Universitas Negeri Padang, Erianjoni, menilai maraknya kasus pembunuhan, termasuk di dalam keluarga disebabkan oleh faktor ekonomi. Menurut Erianjoni, pada zaman kemajuan teknologi dan informasi, orang jadi ingin lebih cepat untuk mendapatkan yang ia inginkan.
Padahal, kondisi ekonominya tidak atau belum memungkinkan. Dengan begitu, masalah ekonomi itu berlanjut menjadi tekanan sosial dan akhirnya berubah lagi menjadi persoalan mental.
“Saya rasa persoalan keluarga itu berawal dari masalah ekonomi. Tekan ekonomi terjadi karena adanya tekanan sosial. Dan ketika sudah jadi tekanan mental, orang akan kalap dan tidak lagi berfikir sesuai logika sampai tega membunuh anggota keluarga,” kata Erianjoni, kepada Republika.co.id, Kamis (14/12/2023).
-
Kejagung Bongkar Mafia Peradilan, Pengamat: Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
-
Jumat , 18 Apr 2025, 22:36 WIB
Mitra Dapur MBG yang Lapor ke Polisi Bingung Malah Ditagih Rp400 Juta oleh Pihak Yayasan
-
Jumat , 18 Apr 2025, 21:52 WIB
Kronologi Pengunjung Jatim Park Terlempar dari Wahana Pendulum 360
-
Jumat , 18 Apr 2025, 21:46 WIB
Jadwal Lengkap F1 GP Arab Saudi Akhir Pekan Ini
-
Jumat , 18 Apr 2025, 21:42 WIB
Polrestro Jakpus Tetapkan Dokter PPDS Tersangka Kasus Pornografi
-