REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN--Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menuturkan mahasiswa memiliki hak untuk memilih dalam sebuah proses pemilu yang bermartabat, terbuka, jujur, dan adil. Mahfud mengimbau mahasiswa boleh memilih siapa saja di Pilpres 2024.
"Saudara boleh memilih siapa saja. Tapi, yang penting, memilih tidak dalam ancaman. Kampus harus terus menyuarakan pemilu yang benar. Pemilu itu bukan memilih musuh, tetapi memilih kawan untuk memimpin. Dan yang terpilih harus didukung," tutur Mahfud saat Seminar Kebangsaan di Universitas Faletehan, Cilegon, Serang, Banten, dalam keterangan, Rabu (13/12/2023).
Di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Faletehan, Mahfud juga mengingatkan agar mahasiswa meneladani Fatahillah. Yakni, memilikii semangat untuk melawan kesewenang-wenangan.
"Semangat Fatahillah, adalah semangat melawan kesewenang-wenangan, penjajahan, dan ketidakadilan. Mahasiswa Universitas Faletehan harus terus menyuarakan penegakan hukum dan keadilan," tegasnya.
Cawapres nomor urut 3 ini menilai adanya tantangan menuju Indonesia Emas 2045 dari perspektif politik dan hukum. Menurut Mahfud, Indonesia Emas 2045 diharapkan menjadi negara merdeka, bersatu, berdaulat, dan di dalamnya adil dan makmur.
"Sekarang ini kita sudah merdeka. Namun, kemerdekaan kita masih tersandera oleh perilaku politik maupun geopolitik dunia," kata Mahfud.
Mahfud berharap Indonesia mampu menentukan posisi di kancah dunia. Ia mengatakan, Indonesia 2045 harus sudah tidak ada orang miskin, tak ada pengangguran, lulusan SMA seluruhnya masuk ke perguruan tinggi, dan 2045 Indonesia akan menjadi negara keempat terbesar di dunia.
Rektor Universitas Faletehan, Andiko Nugraha Kusuma mengaku bangga Menko Polhukam bisa hadir di kampusnya. Andiko meminta mahasiswa mencontoh sosok tegas, jujur, dengan track record panjang yang tidak pernah ada cacat.
"Insya Allah Indonesia dapat mencapai Emasnya di 2045. Apalagi jika yang mengawalnya adalah sosok berintegritas seperti Pak Mahfud. Kepada mahasiswa, jadikan arahan Prof Mahfud sebagai bekal ke depan," ujar Andiko.