REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Titin (49 tahun), tetangga dari PD dan empat anaknya yang ditemukan tewas membusuk di dalam rumah kontrakan di Kelurahan Johar Baru, Jakarta Selatan, menyebut terungkapnya kejadian ini bermula dari bau busuk yang tercium sejak Rabu (6/12/2023) pagi. Ia sempat mengira bau itu berasal dari bangkai tikus mati.
"Pagi tadi saya cium kok ada bau kayak bangkai. Apa tikus jadi saya cari mungkin bangkai tikus. Tapi dicari nggak ketemu juga," ujar Titin yang rumahnya bersebelahan dengan kontrakan PD, pada Rabu (6/12/2023).
Dia menyebut bau busuk ini baru tercium Rabu pagi, sehingga ia tidak curiga akan adanya insiden kematian empat anak PD. "Baru pagi keciumnya, hari-hari sebelumnya nggak ada," kata Titin.
Sempat bingung dengan sumber bau busuk, Titin kemudian melihat kumpulan lalat yang menghinggapi ventilasi kontrakan PD. Kondisi ini yang menjadi awal kecurigaannya, karena ventilasi kontrakan PD menghadap langsung ke bagian depan rumah Titin.
"Saya lihat kok ada lalat hijau yang nempel di situ (ventilasi). Apa sumbernya dari sana ya? (rumah kontrakan PD)," ujarnya.
Karena kecurigaan ini, akhirnya ketua RT berinisiatif untuk membuka pintu kontrakan karena tidak ada respons dari penghuni rumah. Hingga pada sekitar pukul 14.00 WIB, ketua RT memanggil tukang kunci untuk membuka pintu kontrakan PD.
"Sekitar jam 14.00 WIB saya panggil tukang kunci untuk buka pintu, kurang lebih jam 15.00 WIB kita masuk kelihatan bapaknya di kamar mandi, anaknya di kamar empat sudah meninggal. Baru saya lapor polisi," kata Ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa, Yakub.
Empat anak berinisial V (6 tahun), S (4), A (3), dan A (1) ditemukan meninggal dunia di sebuah kontrakan di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Jenazah korban ditemukan telah membusuk di dalam kamar dan diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri AD (41).
View this post on Instagram