REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Universitas Indonesia (UI) mengunjungi University of California Berkeley (UCB) dan University of California Davis (UCD) sebagai bentuk penguatan kerja sama internasional. Di samping itu, langkah tersebut juga dilakukan dalam rangka memperluas cakupan kerja sama penelitian dan pendidikan dengan kedua universitas terkemuka di Amerika Serikat (AS) tersebut.
“Kami berencana untuk memperluas kerja sama ini ke depan dengan memperluas lingkup kerja sama,” ucap Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UI Dedi Priadi lewat keterangannya, Senin (4/12/2023).
Dia menjelaskan, program kerja sama 'Scholars Engagement Program for Natural Resources-Based Research and Innovation' di FTUI, yang didanai sepenuhnya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sudah berhasil berjalan selama satu tahun terakhir dengan UCB. Selain itu, UI dan UCD tengah mengeksplorasi kemungkinan kerja sama dengan skema serupa.
Dedi juga mengungkapkan tawaran dari UCD untuk mengirimkan tiga peneliti terbaik UI sebagai research ambassadors untuk melakukan penelitian bersama di UCD. Hal itu sejalan dengan semangat Asian Development Bank (ADB) yang mendanai kegiatan ini melalui Project Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Techno Park (PRIMESTEP).
“Project PRIMESTEP disalurkan melalui Kemendikbudristek untuk mendirikan Science Techno Park di UI dan 3 universitas besar lainnya,” kata Dedi.
Salah satu agenda utama kunjungan adalah benchmarking kegiatan science techno park (STP). Sejalan dengan itu, delegasi UI berkunjung ke Berkeley SkyDeck, sebuah lembaga akselerator dan inkubator teknologi di UCB, serta SCET UCB, pusat akademik di School of Engineering UCB yang menjadi tempat insinyur dan ilmuwan berkumpul untuk berinovasi, memproduksi, dan mengkomersialisasikan produk teknologi mereka.
Saat mengunjungi UCD pada Kamis (30/11/2023), delegasi UI disambut oleh Richard L Corsi, Dean of College of Engineering. Diskusi berjalan dengan hangat terkait penjajakan kemungkinan untuk menjalin kerja sama pendidikan dan penelitian antara UI dan UCB ke depannya.
Dekan FTUI Heri Hermansyah mengatakan, FTUI dan UCD mendiskusikan potensi kolaborasi program double degree untuk mahasiswa sarjana dan magister, pengiriman visiting professor dari UCD ke UI, serta joint supervision untuk mahasiswa program doktor. “Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kualitas program internasional FTUI dengan melibatkan mitra-mitra universitas terkemuka,” kata dia.
Selain menggali potensi dari dua universitas papan atas di Amerika Serikat, rombongan UI juga menyempatkan diri bertemu dengan Konsulat Jendral Indonesia di San Francisco dan bertatap muka dengan empat mahasiswa UI yang tengah mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di UCD.
Harapannya, kunjungan itu tidak hanya memberikan wawasan praktik terbaik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga membangun kemitraan yang kuat dengan UCB dan UCD. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan penelitian bersama, pertukaran pengetahuan, dan inovasi untuk mendukung perkembangan UI sebagai research university.