Selasa 05 Dec 2023 01:04 WIB

Mengapa Pendakian Tetap Dibuka Meski PVMBG Sebut Marapi Berstatus Waspada Sejak 2011?

Tidak adanya ‘aktivitas’ di gunung dengan status waspada bukan berarti situasi aman.

Seorang wanita bekerja di ladangnya saat Gunung Marapi memuntahkan material vulkanik saat meletus di Agam, Sumatera Barat, Indonesia, Senin, 4 Desember 2023. Gunung berapi tersebut memuntahkan kolom abu tebal setinggi 3.000 meter (9.800 kaki) ke angkasa dalam letusan mendadak hari Minggu dan awan abu panas menyebar beberapa mil (kilometer).
Foto:

Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, hingga Senin pukul 10.30 WIB, sebanyak 28 dari total 75 orang pendaki yang sudah dievakuasi oleh tim gabungan. Di mana, 54 pendaki mengakses pintu masuk Batu Palano di Kabupaten Agam, sedangkan 21 orang di pintu nasuk Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.

Dari 28 pendaki, sebanyak 19 orang yang sudah ditemukan dan dipulangkan tim gabungan. Sedangkan, sembilan pendaki tambahan juga telah dievakuasi. Tim gabungan membawa para pendaki ke fasilitas medis untuk perawatan lebih lanjut, di antaranya RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi dan RSUD Padang Panjang karena mengalami luka-luka.

Sebelumnya, Pusdalops BNPB masih menerima informasi 26 pendaki yang belum berhasil dievakuasi. Nama ke-26 pendaki telah teridentifikasi, dengan rincian sebanyak 20 orang teridentifikasi melalui pendaftaran yang terlacak dari jejak digital. Sedangkan sisanya, mereka terdaftar saat di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi. 

Hingga kini belum ada konfirmasi identitas 11 pendaki tersebut apakah masuk ke dalam 26 pendaki yang namanya sudah teridentifikasi melalui mekanisme pendaftaran TWA Gunung Marapi.

"Erupsi masih terjadi dan upaya pencarian masih kami lakukan bersama tim gabungan," kata Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Agam Ade Setiawan Putra saat dihubungi.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, memerintahkan seluruh dinas terkait untuk sigap merspons kejadian erupsi Gunung Marapi. Mahyeldi juga meminta masyarakat untuk tidak panik, tetap waspada, dan tidak menelan mentah-mentah informasi yang bersiliweran di media sosial terkait akibat erupsi tersebut. 

“Kami mengimbau masyarakat Sumbar, khususnya yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Marapi untuk tetap waspada, tapi jangan panik berlebihan. Kejadian erupsi ini datang dari Allah, maka kepada Allah kita bertawakkal. Sembari itu, kita upayakan bersama-sama melakukan yang terbaik untuk menyikapi erupsi ini," kata Mahyeldi, Senin (4/12/2023).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement