Kamis 06 Jun 2024 14:20 WIB

Badan Geologi akan Ledakkan Batuan Material Marapi Cegah Banjir

Peledakan batu besar bertujuan untuk mencegah banjir.

Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sekitar 34 detik pada Sabtu pukul 01.42 WIB dengan dentuman terdengar keras pada radius 4,7 kilometer dari kawah dan disusul lontaran batu panas.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sekitar 34 detik pada Sabtu pukul 01.42 WIB dengan dentuman terdengar keras pada radius 4,7 kilometer dari kawah dan disusul lontaran batu panas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wahid menyampaikan pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait dalam waktu dekat akan melakukan peledakan batuan material Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Hal itu bertujuan untuk mencegah banjir terjadi lagi di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, Wahid menerangkan pihaknya sejak minggu lalu sudah berkoordinasi dengan BNPB, BMKG, serta Kementerian PUPR untuk memastikan langsung posisi sebaran batu-batu besar dari material erupsi Gunung Marapi tersebut.

Baca Juga

“Sejak minggu lalu BNPB, stakeholder terkait berkoordinasi dengan Badan Geologi sudah sama-sama turun ke lapangan untuk memeriksa posisi material batu-batu yang besar. Kami coba antisipasi dengan diledakkan agar batu yang besar ini jangan menjadi sumbatan,” kata Wahid pada Kamis (6/6/2024).

Peledakan batu-batu besar tersebut dimaksudkan untuk mencegah perluasan banjir ketika terjadi hujan akibat timbunan material di satu lokasi yang menyumbat aliran air.

 

Di samping itu, peledakan batuan tersebut dimaksudkan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sungai, material batuan tidak kembali tergerus ke hilir dan menjadi ancaman bagi masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan berbagai letusan gunung api di wilayah pulau Sumatera maupun Jawa yang terjadi dalam waktu berdekatan tidak ada hubungannya dengan lokasi Indonesia yang berada di Lingkaran Cincin Api Pasifik atau ring of fire.

Pasalnya, kemunculan aktivitas gunung api disebabkan aktivitas tektonik di bawah permukaan bumi. Di samping itu, ia juga menyebutkan karakteristik magma di wilayah bagian barat maupun timur Indonesia berbeda sehingga pada akhirnya turut mempengaruhi pola aktivitas gunung api di masing-masing wilayah tersebut.

“Jadi kalau dihubungkan dengan ring on fire, memang ring on fire-nya banyak sekali Indonesia ini, tetapi tidak saling berhubungan satu sama lain,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk senantiasa waspada dan mematuhi himbauan yang disampaikan oleh pengelola kawasan gunung api, khususnya yang aktif dan menjadi destinasi wisata, mengingat himbauan tersebut merupakan rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement