REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Jenderal (Purn) Agum Gumelar menyoroti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengembuskan narasi Orde Baru (Orba) pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masa kampanye Pilpres 2024. Menurut Agum, Megawati melontarkan pernyataan itu karena sedang panik.
"Itu yang melontarkan itu kan tentunya kalau menurut saya mungkin dalam suasana panik. Ya dalam suasana kurang. Ya suasana panik mungkin ya," kata Agum kepada wartawan usai mengikuti Rakornas TKN di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Agum yang pernah dicalonkan PDIP pada Pilgub Jawa Barat 2008 tersebut menilai, pemberian cap Orba oleh Megawati kepada pasangan Prabowo-Gibran merupakan penilaian yang terburu-buru. Menurut dia, Prabowo yang merupakan juniornya di TNI AD itu selalu menyampaikan narasi persatuan dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Saya mendengar (Prabowo berkata) bahwa siapa pun yang akan menang dalam pilpres ini supaya bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Itu satu ungkapan yang betul-betul tulus dari hatinya, dari situ kan kita bisa lihat," kata Danjen Kopassus periode 1993-1994 itu.
Karena itu, Agum mengajak semua pasangan capres-cawapres dan tim pemenangannya untuk tidak saling menjelek-jelekan pasangan lain. Sebab, menjelekkan kompetitor itu hanya akan membuat masyarakat terbelah.
"Lemparkan aja visi-misi yang positif kepada masyarakat kita, yang bisa diterima oleh masyarakat kita. Jangan menjelek-jelekkan yang lain, itu tidak sehat cara-cara menjelek-jelekkan yang lain," kata eks gubernur Lemhannas tersebut.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri berpidato dengan berapi-api dalam Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023) malam WIB. Dia marah karena merasa penguasa melakukan intervensi terhadap masyarakat dan menyebut tindakan tersebut seperti penguasa rezim Orba.
"Mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel, karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ujar Megawati.
Tidak jelekkan pasangan lain...