Jumat 01 Dec 2023 09:49 WIB

Indonesia Bersinar di Panggung Internasional dalam Gelaran IMSO Ke-20

Dalam IMSO ke-20, tim Indonesia berhasil mendapatkan 16 medali

Puluhan pelajar di Indonesia kini mengukir prestasi dalam ajang International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) ke-20, kompetisi matematika dan IPA bergengsi di tingkat dunia. IMSO dibuat untuk mempertemukan pelajar tingkat Sekolah Dasar terbaik dari berbagai negara, meningkatkan kreativitas pelajar, serta menampilkan budaya dari berbagai pelajar di dunia.
Foto: Klinik MIPA
Puluhan pelajar di Indonesia kini mengukir prestasi dalam ajang International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) ke-20, kompetisi matematika dan IPA bergengsi di tingkat dunia. IMSO dibuat untuk mempertemukan pelajar tingkat Sekolah Dasar terbaik dari berbagai negara, meningkatkan kreativitas pelajar, serta menampilkan budaya dari berbagai pelajar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Puluhan pelajar di Indonesia kini mengukir prestasi dalam ajang International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) ke-20, kompetisi matematika dan IPA bergengsi di tingkat dunia. IMSO dibuat untuk mempertemukan pelajar tingkat Sekolah Dasar terbaik dari berbagai negara, meningkatkan kreativitas pelajar, serta menampilkan budaya dari berbagai pelajar di dunia.

Menjelang kompetisi dimulai, tim Indonesia mendapatkan pembinaan atau biasa disebut kegiatan karantina. Kegiatan karantina dilaksanakan secara online selama empat hari melalui Zoom Meeting, dan secara offline selama lima hari. Pelaksanaan karantina secara offline dilaksanakan di Papyrus Tropical Hotel, Kota Bogor-Jawa Barat. Adapun pelaksanaan lomba IMSO-20 telah dilaksanakan pada 17-22 November 2023 secara hybird, tim Indonesia berkumpul dan mengerjakan secara serentak di Papyrus Tropical Hotel, Kota Bogor-Jawa Barat.

Rangkaian IMSO-20, diawali dengan proses seleksi sebelum terpilih mewakili Indonesia. Tercatat ada ratusan peserta yang mengikuti seleksi dari berbagai kota untuk bersaing sengit dengan negara lain. Peserta yang terpilih untuk mewakili Indonesia terdapat 35 peserta, di antaranya bidang IPA ada 18 peserta dan bidang matematika ada 17 peserta.

Team leader Indonesia bidang IPA, Vega merasakan kehangatan dengan peserta saat membekali materi IMSO-20, “Peserta Indonesia telah melalui perjuangan intens setelah terpilih. Di antaranya mempelajari soal kompetisi dan simulasi soal selama karantina. Mereka terlihat berpartisipasi dengan baik dan sangat antusias untuk mempersiapkan kompetisi ini. Bahkan ketika kompetisi, mereka sangat serius mengerjakan soal-soal, karena ini merupakan kompetisi individu. Jadi setiap individu memiliki strategi tersendiri untuk mengerjakan soal lomba tersebut,” ujarnya.

Vega berharap semoga kedepannya banyak anak yang dapat berpartisipasi dalam lomba ini.

Hal senada yang diungkapkan oleh team leader matematika, Ferdianto mengatakan “Mereka jadi memiliki pengalaman baru. Semangat anak-anak yang luar biasa, dan bisa merasakan kehangatan dengan kebersamaan yang erat,” ujarnya.

Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh 19 negara, di antaranya Bostwana, Bolivia, Bulgaria, Hongkong, India, Indonesia, Iran, Mongolia, Philippines, Ghana, Malaysia, Singapore, South Africa, Taiwan, Nepal, Thailand, Tajikistan, Vietnam, Uni Emirat Arab dengan keseluruhan 275 peserta dari berbagai negara.

Keberhasilan dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia, rasa bangga yang tidak ada hentinya pelajar Indonesia berhasil mendapatkan 3 perak serta 9 perunggu dalam bidang matematika, dan 4 perunggu dalam bidang IPA.

Para pemenang IMSO-20 diumumkan pada Virtual Awarding IMSO-20 yang telah ditayangkan pada Rabu, 22 November 2023 melalui channel Youtube KPM Seikhlasnya. Para pemenang menerima penghargaan dan pengakuan atas prestasi mereka dalam menghadapi tantangan yang tinggi dalam kompetisi matematika dan IPA.

Selain peserta meraih prestasi, di sisi lain mereka sangat senang karena mendapatkan pengalaman yang berharga. Hal ini diungkapkan oleh peserta yang mendapatkan medali, Arfa Hafizi memberikan tips belajar “Saat tidak ada ujian atau ulangan disempatkan bahas soal matematika satu jam, belajar matematika di kelas offline KPM Bogor, dan mengikuti karantina dengan serius untuk menghadapi kompetisi, serta yang terpenting berdo’a, senang dan bersyukur atas izin Allah berhasil memenangkan IMSO 2023, serta jadi motivasi untuk meraih prestasi-prestasi selanjutnya’’ ujarnya.

Pelajar Indonesia yang mendapatkan medali perak di bidang matematika ini, Arfa selalu mendapatkan motivasi dan dukungan dari orang tuanya. Hal ini terbukti, “Memotivasi Arfa untuk senantiasa jujur, dan mengingatkan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah, serta menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah. Karena itu, Arfa harus senang dan ikhlas menuntut ilmu agar Allah ridho dan bisa menjadi orang yang bermanfaat,” ujar orang tua Arfa.

Meskipun lomba IMSO-20 masih dilakukan secara hybrid di negara masing-masing, banyak harapan dari orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini. Kepala departemen lomba KPM, Tri Jumsari mengatakan “Harapan untuk kedepannya IMSO-21 dapat dilaksanakan secara offline, sehingga anak-anak bisa mendapatkan pengalaman bertemu langsung dengan teman antar negara,” tutur Tri dalam siaran pers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement