REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kebakaran melanda permukiman di Jalan Tomang Banjir Kanal, Gang Pelita 08, Kelurahan Jati Pulo, RW 04, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu sore. Kebakaran ini diduga berasal dari kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang putus dan memicu percikan api.
Ketua RW 04 Kelurahan Jati Pulo, Maulana Sani, menjelaskan bahwa dentuman besar terdengar sebelum kebakaran terjadi. "Ternyata itu asalnya dari kabel SUTET, transmisi yang putus di RT 6, di atas rumah warga. Putus, terus mengarah ke sini. Tiba-tiba asap membesar dari rumah warga di RT 9," kata Maulana kepada wartawan.
Maulana menuturkan kebakaran segera menyebar ke beberapa titik di lingkungan RW 04 akibat percikan api tersebut. "Dari kabel, percikan apinya bikin kebakaran langsung di banyak titik," ujarnya. Karena situasi yang kacau akibat banyaknya titik api, pihaknya segera menghubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah tersebut guna mencegah kebakaran lebih lanjut.
"Saya juga sekarang sudah menghubungi PLN bagian transmisi. Yang ngurus SUTET itu dari Cawang dan Tebet, tolong pastiin kabel yang jatuh dan saat ini masih di atas rumah warga itu tidak ada aliran listriknya. Takutnya ada kebakaran susulan, makin parah nanti," Maulana menjelaskan.
Warga bersama petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di lingkungan permukiman yang terdampak kebakaran. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat akhirnya berhasil memadamkan kebakaran di wilayah tersebut.
Dampak dan Tindakan Lanjut
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan, kebakaran berdampak pada 50 rumah tinggal dan 100 keluarga di RT 07, 08, 09, dan 10. Tercatat satu orang mengalami luka ringan akibat tersetrum dan saat ini sudah ditangani oleh PMI.
Kebakaran ini juga memaksa 350 warga mengungsi ke Lapangan Taman Jati di RT 11 RW 04 Kelurahan Jati Pulo. Kerugian material sangat besar karena banyak barang tidak dapat diselamatkan, menurut Maulana.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika